1
1

Jalur Ini Bisa Membuka Peluang Bekerja di Luar Negeri

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Setelah kamu menguasai tips aman bekerja di luar negeri, berikut cara atau jalur kamu bisa mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Dengan melakoni pekerjaan di jalur ini kamu bisa merintis untuk mendapatkan peluang kerja beneran di negara luar.

  1. Menjadi freelancer

Sebelum kerja sungguhan di luar negeri, ada baiknya kamu bekerja untuk orang asing secara freelance terlebih dahulu. Apalagi di jaman sekarang, sudah banyak perusahaan yang mencari posisi freelancer dengan keunggulan fleksibilitas berupa kerja dari mana saja atau Work From Anywhere. Pekerjaan freelance sebagai virtual assistant orang bule secara online bisa dilakukan dari Indonesia kendati si bos berada di Eropa.

Bekerja secara remote sebagai freelancer mungkin dapat membantumu menemukan pekerjaan tetap di luar negeri. Jika si bos merasa cocok dan meminta kamu berangkat ke negaranya untuk bekerja secara fisik di sana, tentu akan membuat Langkah bekerja di sana lebih aman. Karena kamu mendapat jaminan sudah diterima bekerja di sana dan dibantu proses kepindahannya.

|Baca juga: Ramai Tagar #KaburAjaDulu, Berikut Tips Cari Kerja di Luar Negeri

  1. Menjadi Sukarelawan atau Volunteer

Dengan menjadi sukarelawan atau volunteer, kamu berkesempatan bekerja di luar negeri. Namun sesuai namanya,  pekerjaan ini tidak dibayar. Namun kamu mendapatkan fasilitas biaya hidup selama menjalani profesi relawan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) paling sering membuka lowongan pekerjaan dan sukarelawan bagi generasi muda dari berbagai negara, termasuk bagi warga negara Indonesia (WNI). Jika lolos seleksi, para kandidat yang terpilih akan berkesempatan untuk bekerja di kantor-kantor PBB yang berlokasi di New York, Amerika Serikat hingga Nairobi, Kenya.

Lowongan-lowongan yang tersedia antara lain melalui program Young Professionals Programme (YPP) dan United Nations Environment Program (UNEP)-UN Volunteer (UNV) Young Talent Pipeline. Pendaftaran telah dibuka sejak Juli dan akan ditutup pada Agustus 2024. Sambil menjadi relawan, kamu juga dapat mengasah berbagai keterampilan penting, seperti komunikasi dan pemecahan masalah dan bisa kamu masukkan ke CV. Kamu juga bisa mencari peluang pekerjaan lain di sana.

|Baca juga: Garuda Berikan Diskon Tiket Pesawat untuk Pekerja Migran Indonesia yang ke Luar Negeri

  1. Working holiday visa

Dengan working holiday visa (WHV) kamu bisa bekerja di luar negeri, sambil menjelajahi negara tersebut. Visa ini terbuka untuk peserta dengan minimal 18 tahun dan maksimal 30 tahun, dan memungkinkan kamu untuk bekerja dalam jangka waktu tertentu di negara-negara yang telah menjalin kerja sama dengan Indonesia.

Beberapa negara yang menawarkan working holiday visa (WHV) bagi warga Indonesia adalah Australia dan Selandia Baru. Kamu bisa bekerja di berbagai sektor seperti hospitality, pertanian, atau pariwisata selama berada di negara tujuan.

  1. Program bahasa dan budaya

Pemerintah Indonesia memiliki program pengenalan bahasa dan budaya untuk orang asing, seperti Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Saat ini jumlah pengajar BIPA sekitar 700 orang WNI. Pemerintah menjalin kerja sama dengan berbagai Lembaga di luar negeri untuk pelaksanaan BIPA. Pada 2021 lalu, jumlahnya mencapai 11 perjanjian kerja sama (PKS).

Jumlah lembaga penyelenggara program BIPA sebanyak 428, jumlah penugasan pengajar BIPA untuk luar negeri mencapai 1.270 penugasan, BIPA sendiri telah tersebar di lebih dari 50 negara, seperti Inggris, Rusia, Jerman, Amerika Serikat, Mesir, Filipina, dan Thailand.

Dengan mengikuti program ini, kamu dapat berpartisipasi dalam upaya memperkenalkan bahasa Indonesia ke dunia internasional.

  1. Sekolah di luar negeri

Selain mendapatkan Pendidikan berkualitas di luar negeri, menempuh pendidikan di sana bisa menjadi jalan yang efektif untuk membuka peluang karier internasional. Pasalnya, banyak universitas menyediakan program magang atau kerja paruh waktu yang memungkinkan mahasiswa internasional bekerja selama masa studi.

Banyak WNI lulusan kampus luar yang tidak Kembali ke Indonesia karena telah diterima bekerja di perusahaan setempat setelah lulus. Selain karena lulusan kampus setempat yang dikenal oleh Perusahaan di sana, mereka juga sudah memahami budaya kerja di negara tersebut.

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK: Investasi di Pasar Modal Tawarkan Keuntungan Dividen dan Capital Gain
Next Post Ramalan IHSG dan 4 Rekomendasi Saham Pilihan yang Berpotensi Terbang Hari Ini

Member Login

or