Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah terus memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap menjadi instrumen utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjadi stabilitas nasional.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan APBN 2025 akan difokuskan pada efisiensi belanja serta peningkatan daya dorong terhadap sektor riil. Hal itu dilakukan demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Suahasil juga menekankan pentingnya fleksibilitas APBN di tengah ketidakpastian global.
|Baca juga: Saham MNC Digital Entertainment (MSIN) Masuk FTSE Global Equity Index
|Baca juga: Danantara Picu Aksi Wait and See hingga IHSG Terus Anjlok, Ini Kata Bos Telkom!
“Tugas paling pertama adalah me-manage global uncertainty. Ini harus kita buat supaya instrumen-instrumen di dalam negeri kita, kegiatan aktivitas ekonomi kita di dalam negeri bisa cukup agile, bisa cukup responsif terhadap uncertainty di tingkat global,” ujarnya, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 27 Februari 2025.
Salah satu fokus utama dalam APBN 2025 adalah efisiensi belanja negara. Pemerintah melakukan kajian mendalam terhadap pos anggaran untuk memastikan pengalokasian yang lebih tepat sasaran. Meskipun dilakukan efisiensi, namun ia menegaskan belanja pegawai, bantuan sosial, serta pelayanan publik tetap menjadi prioritas utama.
“Belanja pegawai tidak ada yang dikurangi. Ini paling utama karena belanja pegawai ini adalah alat untuk birokrasi itu,” ucapnya.
Selain efisiensi, APBN 2025 juga diarahkan untuk memperkuat sektor riil melalui berbagai program strategis. Salah satunya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, sekaligus mendorong penggunaan bahan baku lokal dan menciptakan lapangan kerja.
“Kita akan mendorong ini (pelaksanaan MBG) supaya lebih cepat karena kita tahu bahwa ini menggunakan input lokal, menggunakan tenaga kerja lokal, dan kemudian baik untuk anak-anak kita di seluruh Indonesia,” ujarnya.
|Baca juga: Penasihat Presiden Bocorkan Sumber Modal Danantara yang Sebenarnya
|Baca juga: Harga Emas Kian Kinclong, Cicil Emas BSI (BRIS) Melejit 174,32%
Di sektor perumahan, pemerintah juga berkomitmen mempercepat pembangunan perumahan rakyat dengan meningkatkan kemitraan antara APBN dan sektor swasta. Menurut Wamenkeu Suahasil, sektor ini memiliki multiplier effect yang besar karena menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan serta menggerakkan berbagai industri terkait.
“Sektor perumahan ini sangat unik karena multiplier domestic-nya sangat tinggi. Dia pakai barang input domestik, dia memakai tenaga kerja domestik, dan kemudian ini akan bisa menyerap tenaga kerja, menghidupkan berbagai macam industri perumahan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News