1
1

Kinerja Asuransi Asei Tertekan di 2024, Rasio Klaim Melonjak hingga 187%

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja keuangan PT Asuransi Asei Indonesia (Asei) mengalami tekanan berat sepanjang 2024. Fitch Ratings mencatat perusahaan asuransi ini menghadapi volatilitas modal, penurunan premi, serta performa underwriting yang melemah.

Meskipun ekuitas Asei tercatat Rp467 miliar di akhir 2024, di mana masih di atas persyaratan regulator untuk 2026 sebesar Rp250 miliar, namun fluktuasi cadangan yang tinggi terus menggerus stabilitas modalnya.

Beban keuangan juga meningkat akibat pinjaman subordinasi Rp407 miliar dari PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) yang telah diterima sejak 2017-2018 tanpa tanggal jatuh tempo.

|Baca juga: Manajemen Bank Jatim (BJTM) Buka Suara soal Kasus Manipulasi Kredit di Cabang Jakarta

|Baca juga: Penasihat Presiden Bocorkan Sumber Modal Danantara yang Sebenarnya

Dikutip dari Insurance Asia, Kamis, 27 Februari 2025, laporan Fitch menyebutkan rasio klaim gabungan Asei melonjak dari 102 persen di 2023 menjadi 187 persen di 2024. Hal ini akibat peningkatan cadangan klaim pada bisnis asuransi kredit berjangka panjang.

Kondisi ini menyebabkan Asei mencatat rugi bersih Rp73 miliar pada 2024, berbanding terbalik dengan laba bersih Rp8 miliar di tahun sebelumnya. Return on Equity (ROE) pun anjlok ke minus 17 persen dari sebelumnya dua persen, dengan rata-rata minus empat persen dalam tiga tahun terakhir.

Fitch memperkirakan Asei akan terus menghadapi volatilitas keuangan, terutama karena eksposurnya terhadap asuransi umum dan fluktuasi cadangan pada bisnis asuransi kredit. Hal ini diperparah dengan penurunan 21 persen dalam premi bruto pada 2024, dengan sebelumnya jatuh 41 persen di 2023.

Penurunan ini terjadi karena Asei berhenti menerima bisnis asuransi kredit multipurpose dari klien utamanya di awal 2024, sehingga kontribusi lini bisnis tersebut terhadap total premi anjlok dari 54 persen di 2023 menjadi hanya enam persen di 2024.

|Baca juga: BPI Danantara Resmi Dibentuk, Begini Respons Bos Bank Mandiri (BMRI)

|Baca juga: Tugu Insurance (TUGU) Umumkan Likuidasi TRB (London) Limited

Untuk mengimbangi tekanan di sektor asuransi kredit, Asei mulai memperluas bisnis asuransi umum, terutama di segmen properti. Segmen ini kini menyumbang 67 persen dari total premi Asei di 2024, naik signifikan dari 29 persen di 2023.

Namun, tantangan utama tetap ada, terutama dalam menstabilkan cadangan dan memperbaiki kinerja underwriting agar kembali ke jalur profitabilitas.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Petrosea Raih Kontrak Jumbo Rp4,03 Triliun
Next Post AFTECH Luncurkan Riset Penguatan Infrastruktur Fintech Nasional

Member Login

or