1
1

Pasar Asuransi Penyakit Kritis Melonjak! Diramal Tembus US$294 Miliar di 2032

Ilustrasi. | Foto: Pixabay

Media Asuransi, GLOBAL – Pasar asuransi penyakit kritis global diproyeksi mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Laporan Market Data Forecast menyebutkan nilai pasar yang mencapai US$111,60 miliar pada 2023 diperkirakan meroket hingga US$294,87 miliar pada 2032.

Dilansir dari Insurance Asia, Jumat, 28 Februari 2025, kemudian pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) mencapai 11,4 persen dalam periode 2024–2032, dengan estimasi nilai pasar sebesar US$124,32 miliar pada 2024.

|Baca juga: Pengamat Harap Keberadaan Danantara Berdampak Positif untuk Perekonomian RI

|Baca juga: Kasus Korupsi Marak di Indonesia, Pengawasan Danantara Diminta Lebih Ketat!

Segmen asuransi medis masih akan menjadi pilar utama dalam industri ini, mempertahankan pangsa pasar sebesar 41,21 persen sejak 2022. Peningkatan tersebut didorong oleh melonjaknya biaya perawatan kesehatan, terutama dalam penanganan kanker.

Perlindungan terhadap penyakit kanker terus mendominasi dengan pangsa pasar 40,23 persen pada 2020 dan diperkirakan terus meningkat. Sementara asuransi individu juga menunjukkan tren pertumbuhan yang kuat.

Pada 2020, segmen ini menguasai 56,10 persen pasar, dan diprediksi terus berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan finansial terhadap penyakit kritis.

|Baca juga: Prabowo Resmikan Layanan Bank Emas, Pertama di Indonesia!

|Baca juga: Mobil Listrik Murni Kalah Populer? Ternyata Ini Faktor yang Bikin Hybrid Lebih Diminati

Wilayah Asia-Pasifik diprediksi menjadi motor penggerak utama pertumbuhan industri ini. Lonjakan populasi, kehadiran perusahaan asuransi besar, serta kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan asuransi kesehatan menjadi faktor utama pendorong ekspansi.

India menjadi salah satu pasar yang paling menjanjikan di kawasan ini. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi, ditambah dengan inisiatif dari pemerintah dan sektor swasta, termasuk sektor wisata medis, membantu mempercepat pertumbuhan industri asuransi penyakit kritis di negara tersebut.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kemenpar dan Kemendes PDT Berkolaborasi Perkuat Desa
Next Post Bank Mega Syariah Gandeng BRI MI Perluas Layanan Investasi Syariah

Member Login

or