Media Asuransi, JAKARTA – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) menegaskan kembali komitmennya dalam menghadirkan layanan pelindungan berbasis syariah yang simpel dan mudah dijangkau masyarakat, di acara Insurance Forum 2025 di Jakarta.
President Director Prudential Syariah, Iskandar Ezzahuddin, menyampaikan bahwa saat ini terjadi beberapa tantangan di industri asuransi, khususnya asuransi kesehatan. Inflasi medis yang terjadi, menyebabkan tingginya klaim kesehatan di industri asuransi. Bahkan hal ini menyebabkan peningkatan klaim asuransi kesehatan melebihi pertumbuhan premi atau kontribusi pada industri asuransi jiwa.

(kiri-kanan) Wakil Ketua I PERDOKJASI, Emira E. Oepangat, President Director Prudential Syariah, Iskandar Ezzahuddin, Direktur Utama BRI Life, Aris Hartanto, serta Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) dan CEO SedanaRe, Yulius Bhayangkara, dalam acara Insurance Forum 2025. | Foto: Prudential Syariah
Meskipun begitu, hal ini menunjukkan kesadaran dan permintaan terhadap proteksi kesehatan, termasuk proteksi kesehatan asuransi syariah. Peningkatan permintaan ini terjadi disebabkan adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang semakin mengarah pada produk-produk yang berbasis syariah, mulai dari industri makanan, fashion, kosmetik, hingga perbankan. “Bahkan, pengguna hijab di Indonesia saja meningkat 18,2 persen pada tahun 2022,” ujar Iskandar.
Menurut Iskandar, ini menjadi peluang besar bagi industri asuransi syariah untuk lebih memperkenalkan manfaat pelindungan finansial yang sesuai dengan nilai-nilai syariah kepada masyarakat, termasuk proteksi kesehatan. “Harapannya, semakin banyak masyarakat yang terproteksi oleh asuransi kesehatan syariah. Karena, selain memberi pelindungan terhadap risiko kesehatan, asuransi juga memiliki serangkaian nilai tambah untuk menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Kejadian seperti pandemi Covid-19 telah menunjukkan bahwa asuransi memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan finansial masyarakat untuk bertahan dari dampak krisis ekonomi dan kesehatan yang menyertainya,” tutur Iskandar.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News