Media Asuransi, GLOBAL – Tune Protect Group mencatat lonjakan laba bersih sebesar 1.018,8 persen secara tahunan (YoY) pada tahun fiskal 2024 (FY 2024) atau mencapai US$0,614 juta (RM2,74 juta).
Merujuk laman Insurance Asia, Selasa, 4 Maret 2025, laba sebelum pajak perusahaan tercatat sebesar US$0,493 juta (RM2,2 juta), didukung oleh pendapatan investasi yang terealisasi dan belum terealisasi senilai US$6,731 juta (RM30 juta) serta pembalikan penyisihan penurunan nilai aset sebesar US$0,987 juta (RM4,4 juta).
|Baca juga: Kasus Asuransi Jiwasraya Makin Panas, Kejagung Periksa 4 Saksi Kunci!
|Baca juga: BTN (BBTN) dan Mapclub Teken Kerja Sama Transaksional Demi Penuhi Kebutuhan Gaya Hidup Nasabah
Sepanjang tahun, laba per saham (EPS) tercatat sebesar US$0,018 (RM0,08). Meski demikian, kenaikan laba ini sedikit tergerus oleh beban operasional bersih sebesar US$5,318 juta (RM23,7 juta), rugi dari asosiasi senilai US$1,503 juta (RM6,7 juta) akibat penurunan klaim pemulihan terkait RAOT, serta kerugian selisih kurs sebesar US$0,426 juta (RM1,9 juta).
Pendapatan asuransi grup meningkat empat persen YoY menjadi US$87,126 juta (RM389,2 juta) pada FY 2024. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar US$2,244 juta (RM10 juta) dari segmen asuransi umum dan US$1,099 juta (RM4,9 juta) dari segmen reasuransi umum.
Tune Protect juga mengalami penurunan nilai aset tak berwujud senilai US$0,673 juta (RM3 juta) dari entitas asuransi jiwa. Meski demikian, pertumbuhan di sektor asuransi umum dan reasuransi tetap menjadi pendorong utama kinerja positif perusahaan di 2024.
|Baca juga: Mirae Asset dan Bank DBS Indonesia Luncurkan M-STOCK Online Retail Bond
|Baca juga: Eks Pejabat Ditjen Pajak Ditetapkan Jadi Tersangka Dugaan Gratifikasi Rp21,5 Miliar
Dengan pencapaian ini, Tune Protect optimistis dapat terus mempertahankan momentum pertumbuhan di tengah dinamika pasar asuransi yang semakin kompetitif.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News