Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan penurunan drastis laba operasional menjadi Rp2,62 triliun pada 31 Januari 2025 dibandingkan dengan periode sama 2024 sebesar Rp6,48 triliun.
Penurunan laba operasional tersebut dipicu oleh kenaikan pada kerugian penurunan nilai atas aset keuangan pada 31 Januari 2025 sebesar 188% menjadi Rp5,65 triliun dimana pada periode 31 Januari 2024 sebesar Rp1,95 triliun.
|Baca juga: BRI (BBRI) Pertahankan Peringkat idAAA Outlook Stabil
Dalam keterbukaan informasi publik perseroan dikutip, Kamis, 6 Maret 2025, manajemen BBRI menjelaskan bahwa kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (impairment) merupakan pencadangan (reserve) yang dibentuk oleh Perseroan sesuai dengan kualitas aset keuangan.
“Pada Januari 2025, kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (impairment) untuk aset keuangan kategori pinjaman dan pembiayaan (loan) sebesar Rp5,48 triliun serta kategori non-pinjaman dan pembiayaan (non-loan) sebesar Rp147 miliar,” jelas manajemen BBRI.
|Baca juga: Bank BRI Gunakan ExtraHop Reveal(x) untuk Amankan Operasi dan Data Perbankan
Pencadangan tersebut dibentuk dalam rangka percepatan penyelesaian Portofolio Kredit Restrukturisasi Covid-19, serta dalam rangka front-loading pencadangan kredit yang terindikasi memiliki potensi penurunan kualitas di tahun 2025.
Untuk memperbaiki kondisi tersebut, BBRI telah menerapkan improvement di sisi loan underwriting, Key Performance Indicator (KPI), dan portfolio management untuk memastikan pertumbuhan memiliki kualitas yang baik dan profitabilitas yang optimal.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News