1
1

Warna-warni Tradisi Idulfitri di Berbagai Negara di Dunia

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Setiap negara Islam memiliki cara unik dalam merayakan Hari Raya Idulfitri. Kondisi itu mencerminkan kekayaan budaya masing-masing.

Idulfitri menandai kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan menjalani ibadah puasa. Hari yang penuh kebahagiaan ini biasanya dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga serta menikmati hidangan khas yang telah disiapkan.

Di Indonesia, Lebaran identik dengan tradisi mudik untuk bertemu keluarga, mengenakan pakaian baru, menikmati ketupat dan aneka kue khas seperti nastar, hingga takbir keliling dan kembang api yang meramaikan malam menjelang Idulfitri.

|Baca juga: Laba Bank QNB Indonesia (BKSW) Tumbuh 24,78% Jadi Rp86,4 Miliar di 2024

|Baca juga: BTN (BBTN) Pede Kinerja Penyaluran Kredit dan DPK Lebih Bertenaga di 2025

Di berbagai belahan dunia, umat Islam juga merayakan Idulfitri dengan penuh suka cita. Meskipun memiliki esensi yang sama, tiap negara memiliki tradisi khas yang menjadikan perayaan ini lebih berwarna. Lantas, bagaimana umat Islam di berbagai negara merayakan Idulfitri?

Mengutip laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Selasa, 1 April 2025, berikut adalah beberapa tradisi menarik dari berbagai penjuru dunia:

Turki

Menurut dailysabah.com, perayaan Idulfitri di Turki dikenal dengan sebutan Ramadan Bayram atau Festival Ramadan yang bermakna merayakan kemenangan setelah berpuasa di bulan Ramadan. Berbelanja, mengenakan pakaian baru, dan berkumpul bersama keluarga menjadi tradisi lebaran di Turki yang tidak berbeda dengan negara Islam lainnya. Anak-anak biasanya mengumpulkan permen dari rumah yang mereka kunjungi.

Baklava adalah makanan khas Lebaran di Turki. Ini adalah hidangan pastri khas Turki berisi kacang seperti badam, kenari, dan pistachio yang ditumbuk kasar dengan pemanis sirup yang terbuat dari campuran gula, madu, kayu manis, dan kulit lemon. Sepintas baklava terlihat mirip dengan kue bolen asal bandung tetapi dengan isian berbeda.

Saat Lebaran, anak-anak di Turki juga berkeliling mengunjungi rumah tetangga dan keluarga dekat dengan kantong khusus yang disediakan untuk mengumpulkan permen, makanan manis, dan uang koin pemberian dari orang yang lebih tua. Beberapa kalangan terbiasa tidak mengambil rute pulang yang sama dengan saat berangkat ketika mereka berkeliling mengunjungi tetangga.

Maroko

Makanan dan pakaian menjadi hal yang penting dalam perayaan Idulfitri di Maroko sebagaimana perayaan Lebaran di negara Islam lainnya. Berbagai pusat perbelanjaan di Maroko ramai oleh pengunjung yang membeli pakaian dan makanan untuk persiapan perayaan Idulfitri.

|Baca juga: Kamu Mau Cerdas Berinvestasi Sejak Dini? Coba Baca Informasi Berikut Ini!

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Bukukan Lonjakan 10 Kali Lipat di Livin’ Investasi

Seperti dikutip Morocco World News, hena menjadi atribut penampilan yang paling penting dan digemari kalangan perempuan Maroko. Di hari Idulfitri, perempuan Maroko baik tua maupun muda biasa membuat berbagai motif hiasan di telapak dan punggung tangan menggunakan hena.

Adapun laki-laki Maroko biasa mengenakan gandoura atau djellaba saat Idulfitri, yaitu jubah kaftan panjang khas Maroko dengan sepatu sandal tradisional yang disebut belgha yang berbentuk seperti selop dengan tumit belakang terbuka.

Beberapa makanan khas Lebaran di Maroko di antaranya adalah kaab al ghazal, yaitu makanan pastri serupa pastel yang berisi almond tumbuk manis. Ghazal yang berarti rusa merujuk pada bentuk makanan itu yang serupa tanduk rusa yang mengulir seperti ujung pastel. Berbeda dengan pastel, kaab al ghazal dibuat dengan cara dipanggang dalam oven.

Lebanon

Mengunjungi makam keluarga saat Idulfitri menjadi salah satu tradisi umat Islam di Lebanon. Seperti dilansir the961.com, sebagaimana umat Islam di Indonesia, umat Islam di Lebanon juga mengunjungi makam keluarga untuk mendoakan sanak keluarga yang telah meninggal. Berbeda dengan kegiatan tazkiyah yang umumnya menjadi kegiatan yang dilakukan di penutup hari Idulfitri, kegiatan tazkiyah di Lebanon dilakukan di awal hari usai salat Id.

|Baca juga: Antisipasi Krisis Ekonomi, Siapkan 5 Langkah Ini!

|Baca juga: Jangan Lagi Khawatir, Ini 5 Kebiasaan Mudah untuk Bantu Keuangan Rumah Tangga Tetap Stabil!

Tradisi memberi uang kepada anak-anak di Lebanon saat Idulfitri dikenal dengan istilah eidiyah. Makanan khas Lebaran di Lebanon adalah kaak el eidatau, yaitu kue cincin khas Lebanon, dan maamoul yaitu kue dengan isi kacang pistachio, kenari, atau kurma yang ditaburi gula halus.

Beberapa makanan khas lain yang hadir dalam tradsi Lebaran di Lebanon di antaranya adalah reez a djeij atau nasi gurih khas Lebanon dengan suwiran ayam dan daging yang disajikan dengan kacang badam dan aneka rempah.

Selain berkumpul dan makan bersama keluarga, perayaan Idulfitri di Lebanon juga ditandai dengan berkeliling menikmati suasana Lebaran bersama umat Islam lainnya

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir, Bulog Serap Gabah Petani 725 Ribu Ton Setara Beras
Next Post 5 Tips Tetap Produktif Selama Libur Lebaran

Member Login

or