1
1

Bos GOTO Beberkan Strategi untuk Perkuat Bisnis di 2025

Ilustrasi. | Foto: GOTO

Media Asuransi, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tok opedia Tbk (GOTO), ekosistem digital di Indonesia, menyatakan terus mencari cara baru dan efektif guna memenangkan persaingan ketat dalam menjangkau konsumen Indonesia. Hal itu penting agar bisa terus tumbuh maksimal dan berdampak terhadap masyarakat di Tanah Air.

“Ke depan, kami akan kian memperkuat bisnis melalui inovasi, baik operasional maupun di level produk, untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi biaya, serta menghadirkan layanan yang lebih terarah dan dipersonalisasi sesuai kebutuhan pelanggan,” kata Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo, dikutip dari keterangannya, Rabu, 12 Maret 2025.

Direktur Keuangan Grup GoTo Simon Ho menambahkan GTV inti grup dan pendapatan GoTo terus meningkat secara konsisten sepanjang tahun. Di sisi lain, pendekatan efisiensi biaya yang lebih terperinci memungkinkan GoTo menurunkan beban kas rutin tetap sebesar tiga persen sepanjang tahun penuh menjadi Rp5,3 triliun.

|Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan Pastikan Eks Pekerja Sritex Group Tetap Dapatkan Layanan JKN

|Baca juga: Cara Ikut Mudik Gratis 2025 Bersama Bank Mandiri

“Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat untuk terus menjalankan strategi kami pada 2025,” tuturnya.

Sedangkan sepanjang 2024, EBITDA Grup yang disesuaikan melampaui target titik impas perseroan, mencapai Rp386 miliar, yang merupakan perbaikan signifikan dari kerugian sebesar Rp2,3 triliun pada 2023. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dan perbaikan dari sisi efisiensi biaya.

Kerugian bersih grup berhasil turun sebesar 99 persen YoY menjadi Rp1,1 triliun pada kuartal IV/2024 dan berkurang 96 persen sepanjang tahun menjadi Rp3,1 triliun. Imbalan jasa e-commerce dari Tokopedia pada kuartal IV/2024 mencapai Rp204 miliar, atau Rp183 miliar setelah dikurangi PPN.

Sepanjang tahun, pendapatan ini mencapai Rp690 miliar atau Rp622 miliar setelah dikurangi PPN, yang mencerminkan 11 bulan imbalan jasa e-commerce. Sedangkan pendapatan bruto tumbuh 28 persen YoY pada kuartal keempat menjadi Rp5,0 triliun dan naik 30 persen sepanjang tahun penuh menjadi Rp18,1 triliun.

|Baca juga: BCA Sediakan Uang Tunai Rp70,22 Triliun untuk Lebaran 2025

|Baca juga: RUPST BCA Putuskan Bagi Dividen Rp300 per Saham

EBITDA Grup yang disesuaikan tumbuh 348 persen YoY dan 191 persen secara kuartalan (QoQ) pada kuartal keempat, mencapai Rp399 miliar untuk periode tersebut dan Rp386 miliar untuk setahun penuh. Beban kas rutin tetap grup turun sebesar tiga persen sepanjang 2024, sementara biaya kas rutin korporasi turun 34 persen.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cara Ikut Mudik Gratis 2025 Bersama Bank Mandiri
Next Post Mirae Asset Sekuritas: Pelaku Pasar Menantikan Penurunan Suku Bunga Acuan BI

Member Login

or