Media Asuransi, JAKARTA – Perum Bulog berhasil memperoleh 300 ribu ton gabah dan beras menjelang puncak musim panen raya yang diperkirakan berlangsung pada April 2025. Capaian ini menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung program swasembada pangan yang tercantum dalam Asta Cita Presiden.
Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog Sudaryono mengungkapkan surplus produksi beras diperkirakan mencapai 2,8 hingga 3,5 juta ton hingga April 2025. Ia berharap dengan surplus ini, para petani dapat menanam dua hingga tiga kali dalam setahun, sehingga dapat menciptakan ketahanan pangan yang lebih berkelanjutan.
|Baca juga: Dukung BI, Bank Mandiri (BMRI) Komitmen Sediakan Layanan Penukaran Uang Pecahan Kecil
|Baca juga: Bayar Sekali Tap, Bank Mandiri Rilis QRIS Tap di Livin’ by Mandiri
“Setelah panen kali ini, saya harapkan para petani bisa kembali menanam lagi. Jadi dalam setahun bisa menanam hingga dua sampai tiga kali, tidak hanya sekali menanam saja,” kata Sudaryono, dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 19 Maret 2025.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Arwakhudin Widiarso menambahkan Bulog tetap berkomitmen untuk mendukung swasembada pangan melalui pembelian gabah dan beras dari petani dalam negeri.
“Tim Jemput Gabah Perum Bulog fokus melakukan penyerapan dengan melibatkan banyak pihak dari stakeholders perusahaan, seperti Dinas Pertanian di tingkat provinsi dan kota/kabupaten, TNI-Polri, kelompok tani, gapoktan, dan penggilingan padi. Sinergi ini kami harapkan dapat mengoptimalkan penyerapan menjelang musim panen raya,” ujar Arwakhudin.
Selain itu, Arwakhudin menyatakan, Perum Bulog tengah gencar melakukan sosialisasi terhadap harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani. Pembelian gabah itu dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram.
“Tentunya harga ini adalah bentuk pemerintah hadir dalam upaya menyejahterakan petani dengan melakukan pembelian gabah dengan harga yang baik dan dapat menguntungkan para petani ,” tuturnya.
|Baca juga: Dukung BI, Bank Mandiri (BMRI) Komitmen Sediakan Layanan Penukaran Uang Pecahan Kecil
|Baca juga: Bayar Sekali Tap, Bank Mandiri Rilis QRIS Tap di Livin’ by Mandiri
Lebih lanjut, capaian serapan gabah sebanyak 300 ribu ton ini menjadi angka tertinggi dalam lima tahun terakhir oleh Bulog. Dengan rata-rata penyerapan harian yang sudah mencapai belasan ribu ton, Bulog optimistis dapat terus menjaga momentum ini hingga akhir musim panen raya.
“Semoga kami bisa terus menjaga momentum ini menjelang panen raya di akhir Maret hingga April nanti,” tutup Arwakhudin.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News