Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum beranjak dari zona merah di akhir perdagangan Senin, 24 Maret 2025, karena tekanan tarif impor AS menguat jelang penerapannya 2 April mendatang.
|Baca juga: Emas Menguat di Tengah Rencana Tarif Resiprokal AS
IHSG akhirnya ditutup di 6.161, atau terkoreksi 97 poin (1,55 persen), mengalami rebound dari penutupan sesi I siang di 6.114. Nilai transaksi mencapai Rp14,15 triliun. Sementara volume perdagangan sebanyak 146,52 juta lot saham yang berpindah tangan.
Tekanan datang dari berita Presiden AS Donald Trump yang menyebutkan sebagian besar dari 15 negara yang akan dikenakan tarif impor merupakan negara-negara Asia.
Laporan media di akhir pekan mengatakan Trump tidak akan mengenakan tarif khusus industri pada tanggal 2 April seperti yang diancamkan sebelumnya.
|Baca juga: Rekomendasi IPOT Pekan Ini saat IHSG Terkonfirmasi di Teritori Bearish: AKRA, ADMR, UNTR, dan XIHD
Trump mengubah rencananya untuk mengenakan tarif impor ke semua barang dari berbagai sektor dari seluruh penjuru dunia, menjadi fokus ke 15 negara yang selama ini mengalami surplus besar dari perdagangannya dengan AS. Trump ingin menekan defisit perdagangan hingga 15 persen di tahun ini.
Namun demikian, beredar kabar mayoritas dari 15 negara itu merupakan negara-negara di Kawasan Asia. Akibatnya, selain IHSG, sejumlah indeks saham negara Asia lainnya juga dditutup melemah.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News