1
1

Pupuk Indonesia akan Investasi Rp116 Triliun untuk Menggenjot Kapasitas Produksi

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi. | Foto: Pupuk Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen penuh mendukung program prioritas pemerintah dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mencapai swasembada pangan. Salah satu upaya nyata yang dilakukan Pupuk Indonesia untuk mendukung program itu adalah melalui mega proyek pembangunan Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

“Pupuk Indonesia akan melakukan investasi sebesar Rp116 triliun untuk mengembangkan kapasitas produksinya. Sebagian dari dana investasi itu akan kami gunakan untuk membuka kawasan industri pupuk baru, yaitu mega proyek kami di Fakfak, Papua Barat dan itu Insya Allah akan menambah kapasitas produksi kami,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, dalam keterangan resmi yang dikutip, Selasa, 25 Maret 2025.

|Baca juga: Pupuk Indonesia Pacu Modernisasi Industri Pupuk Nasional

Dia mengatakan bahwa penambahan kapasitas produksi ini merupakan langkah penting untuk bisa memastikan ketersediaan pupuk yang amat dibutuhkan untuk mencapai swasembada pangan. Menurut dia, pencapaian swasembada pangan suatu negara berkaitan erat dengan kondisi industri pupuk di negara tersebut.

Rahmad menekankan bahwa peran pupuk dalam meningkatkan produktivitas pertanian sangatlah vital. Pupuk berkontribusi sekitar 62 persen terhadap produktivitas pertanian. Oleh karena itu, pencapaian swasembada pangan akan sangat sulit tercapai tanpa ketersediaan pupuk yang cukup. “Kunci dari meningkatkan produktivitas pertanian itu, salah satu yang utama adalah memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pupuk,” ujarnya.

|Baca juga:Anak Perusahaan Pupuk Indonesia Jadi Produsen Soda Ash Pertama di Indonesia

Selain memastikan kapasitas produksi, Rahmad mengatakan Pupuk Indonesia juga mendukung swasembada pangan dengan memastikan keterjangkauan pupuk bagi petani. Keterjangkauan pupuk, salah satunya dilakukan dengan memastikan distribusi pupuk bersubsidi yang andal dan akuntabel.

Untuk mencapai hal itu, Pupuk Indonesia telah melakukan digitalisasi kios melalui i-Pubers yang memudahkan penebusan dengan KTP, serta pengawasan secara real-time melalui command center untuk penyaluran tepat sasaran. Digitalisasi ini sudah diimplementasikan di seluruh kios yang mencapai 27 ribu lebih.

“Dengan digitalisasi kami sudah bisa melihat setiap ‘butir’ pupuk yang dimuat di kapal, itu kita bisa lihat datanya, bisa kita lihat visualnya, kapalnya bergerak ada GPS-nya, kemudian masuk ke gudang-gudangnya ada CCTV-nya, dibawa oleh truk-truknya, ada GPS sampai ke kios,” kata Rahmad.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Sempat Ambruk Jelang Pengumuman Pengurus Danantara, Bos BEI Respos Begini!
Next Post Pembayaran Digital pada Februari 2025 Mencapai 3,38 Miliar Transaksi

Member Login

or