Media Asuransi, JAKARTA – Setelah sempat dihentikan sementara perdagangan (trading halt) pada pagi ini, Selasa, 8 April 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir sesi I terpangkas 7,71 persen atau turun 502 poin ke level 6.008,47.
Sempat dibuka di level 6.510, IHSG sempat menyentuh batas bawah pada level 5.882 dan batas atas 6.510. Setelah aktif lagi pasca-libur panjang Lebaran, pelaku pasar belum nyaman berinvestasi pada saham sebagai aset berisiko dan memilih menjual sebagai respons ancaman resesi dunia di depan mata, akibat kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump.
|Baca juga: IHSG Dibuka Anjlok, BEI Berlakukan Trading Halt Selama 30 Menit
Pergerakan IHSG berbeda dengan bursa saham Asia lain yang justru menguat karena telah selama sepekan mengalami aksi jual besar-besaran sebagai respons kebijakan tarif Trump. Indeks Hang Seng, Shanghai dan Shenzen berbalik menguat usai BUMN finansial China melakukan aksi beli saham guna memulihkan pasar saham yang anjlok dalam.
|Baca juga: Indeks Saham China Naik Usai Perusahaan Negara Intervensi Pasar
Pemerintah Indonesia mengumumkan tidak akan membalas kebijakan tarif Trump ini dan malah menambah keran impor produk-produk dari AS. Hal ini berbeda dengan Beijing dan Uni Eropa yang membalas dengan kebijakan serupa dan akibatnya, Trump mengancam akan menaikkan tarif lebih tinggi kepada mereka yang membalas kebijakannya.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News