Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa, 8 April 2025, akhirnya ditutup anjlok 7,90 persen atau 514,47 poin ke 5.996,14. Faktor tarif resiprokal dari pemerintah Amerika Serikat masih menjadi pemberat utama.
IHSG sempat dihentikan sementara pada pembukaan perdagangan pertama sejak libur Lebaran. IHSG anjlok dalam lebih dari 9 persen sehingga harus dihentikan Bursa Efek Indonesia. IHSG akhirnya berakhir di level 6.008 pada akhir sesi I.
|Baca juga: Bursa Saham Asia Menguat di Tengah Panasnya Perang Dagang
Sikap China dan Uni Eropa yang membalas kebijakan tarif Trump makin membuat masa depan perekonomian global tidak jelas. Trump mengancam akan mengenakan tambahan tarif 50 persen pada produk China karena China membalas mengenakan tarif 34 persen ke produk asal AS.
Kementerian Perdagangan China pada hari Selasa mengatakan akan mengambil tindakan balasan terhadap ancaman AS berupa tarif tambahan sebesar 50 persen atas barang-barang China, dengan menyatakan bahwa tindakan tersebut “tidak berdasar” dan hanya “praktik intimidasi sepihak yang biasa.”
|Baca juga: IHSG Terpangkas Dalam di Sesi I Selasa
Dalam sebuah diskusi panel di Beijing, Wakil Menteri Perdagangan China Ling Ji mengatakan kepada para eksekutif dari perusahaan-perusahaan AS termasuk Tesla dan GE Healthcare bahwa negara tersebut tetap menjadi tempat yang “ideal, aman, dan menjanjikan” bagi investasi asing.
Pergerakan IHSG berbeda dengan bursa saham Asia lain yang justru menguat karena telah selama sepekan mengalami aksi jual besar-besaran sebagai respons kebijakan tarif Trump.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News