1
1

Pasar Saham Diprediksi ‘Bergejolak’ Merespons Tarif Resiprokal Trump

Suasana Bursa Efek Indonesia di Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan tekanan pada pasar saham akan hadir pada sehari hingga 2 hari pertama perdagangan pasca libur panjang merespons penerapan Tarif Resiprokral Trump yang sudah membuat banyak saham global anjlok.

“Namun bisa berpotensi menguat secara teknikal pascapelemahan tersebut sehingga investor dapat memanfaatkan buy on weakness pada saham big cap dengan valuasi undervalued jika risiko sudah terpantau lebih mereda,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update, Rabu, 9 April 2025.

Sedangkan pada obligasi, gerak pasar SBN diprediksi masih sanggup menguat terbatas tetapi masih akan dibayangi beberapa isu seperti volatilitas rupiah. “Investor disarankan menerapkan strategi barbel guna menyeimbangkan porsi penempatan tenor pendek menengah dengan tenor panjang.”

|Baca juga: IHSG Selasa Berakhir di Zona Merah  

Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +4,03% ke level 6.510,62 dipicu oleh menguatnya indeks sektoral dan saham big bank. Kemudian, investor asing masih melakukan aksi beli bersih hingga Rp3,25 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top leader IHSG yakni BMRI (+17,91%), BBRI (+9,46%) dan BBCA (+7,59%).

Dari sentimen domestik, BPI Danantara mengumumkan struktur kepengurusan. Adapun, pengurus Danantara dihiasi nama-nama profesional, seperti Ray Dalio (Founder & CIO Mentor, Bridgewater Associates), Helman Sitohang (CEO Asia Pasifik, Credit Suisse 2015–2021) hingga Jeffrey Sachs yang menjabat Direktur, Center for Sustainable Development, Columbia University.

|Baca juga:Bursa Saham Asia Menguat di Tengah Panasnya Perang Dagang

Dari AS, Ekonomi AS tumbuh 2,4% QoQ pada kuartal IV/2024, sedikit lebih tinggi dari estimasi 2,3%, yang terutama mencerminkan revisi ke bawah pada impor. Kemudian, pesanan baru untuk barang tahan lama yang diproduksi di AS secara tak terduga meningkat US$2,7 miliar atau 0,9% MoM menjadi US$289,3 miliar.

Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik tipis +0,02% ke level 10.583,51. Disisi lain pergerakan Yield SBN 10-tahun dan US Treasury Yield 10Y bergerak bearish tetapi masih dalam rentang yang tipis yakni hanya naik masing-masing sebesar +2,91bps WoW ke level 7,10% dan +2,00bps WoW ke level 4,27%.

Dari global, Core PCE Price Index AS naik sebesar 0,4% MoM, angka ini melampaui perkiraan pasar sebesar 0,3% MoM.

“Dalam sepekan ke depan pasca libur panjang, dari sisi katalis, pasar akan wait & see rilis data domestik seperti inflasi sedangkan dari global akan rilis data inflasi dan FOMC Minutes.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba Bersih Central Omega Resources (DKFT) Meroket 1.329% di 2024
Next Post IHSG Kebakaran, Analis Sebut Penerapan Tarif AS Jadi Biang Keroknya!

Member Login

or