Media Asuransì, GLOBAL – Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada sesi Asia, Kamis, 10 April 2025, setelah Amerika Serikat (AS) menaikkan tarif impor dari China, memperburuk ketegangan dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, meskipun ada jeda 90 hari untuk tarif terhadap negara lain.
|Baca juga: Emas Pecah Rekor Lagi di Sesi Asia Senin
Melansir Reuters, harga emas spot naik 1,2 persen menjadi US$3.120,01 per troy ons, atau hanya US$4 lebih rendah dari rekor harga tertinggi di 1 April lalu US$3.124,27 per troy ons.
|Baca juga: Apakah Emas Relevan sebagai Investasi di Tengah Gejolak Ekonomi?
Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal ke 75 negara dikembalikan ke 10 persen atau tarif dasar selama masa penangguhan 90 hari. Pada periode ini negara-negara terdampak diberi waktu untuk bernegosiasi dengan pemerintah AS.
Namun untuk China, tarif tetap diberlakukan sebesar 125 persen, dan masih ada kekhawatiran akan tambahan tarif lainnya. Selain itu, Uni Eropa juga mulai melakukan perlawanan dengan menetapkan tarif balasan sebesar 25 persen. Perlakuan ke China dan Uni Eropa berbeda karena China dan blok perdagangan Eropa ini melakukan pembalasan menaikkan tarif impor untuk barang asal AS.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News