Media Asuransi, JAKARTA – KAI Group terus memperkuat posisinya sebagai penyedia transportasi publik yang andal, efisien, dan berkelanjutan. Pada periode Januari hingga Maret 2025, KAI Group mencatat total 115.398.623 pelanggan, atau meningkat sebesar 8,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 dengan jumlah 106.639.544 pelanggan.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa peningkatan ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang semakin besar terhadap moda transportasi kereta api sebagai pilihan utama perjalanan yang nyaman, aman, dan ramah lingkungan.
|Baca juga:Lebih dari 23 Juta Pelanggan Terlayani KAI Group Selama Lebaran 2025
Dari total pelanggan tersebut, rincian jumlah penumpang terdiri dari: 12.261.634 pelanggan layanan KA JJ dan Lokal KAI, 92.644.826 pelanggan KAI Commuter, 1.694.921 pelanggan KA Bandara di Medan dan Yogyakarta, 1.353.760 pelanggan Whoosh yang dikelola KCIC, 1.009.737 pelanggan LRT Sumatera Selatan, 6.351.283 pelanggan LRT Jabodebek, 45.317 pelanggan KA Makassar–Parepare, dan 37.145 pelanggan dari layanan KAI Wisata.
“Tren kenaikan jumlah pelanggan terjadi di hampir seluruh lini layanan KAI Group. LRT Jabodebek mencatat lonjakan signifikan sebesar 65,33 persen dibandingkan periode sebelumnya. Layanan KA Panoramic, Luxury, dan Compartement yang dikelola KAI Wisata pun naik sebesar 48,80 persen,” tambah Anne dalam keterangannya, Jumat, 11 April 2025.
|Baca juga: Turun, Jumlah Penumpang Pesawat, Kapal Laut, dan Kereta Api di Februari 2025
KA Bandara juga mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 25 persen, disusul layanan Whoosh dengan peningkatan sebesar 12,57 persen. Pelanggan LRT Sumsel meningkat 11,13 persen, sementara pelanggan kereta api jarak jauh dan lokal KAI naik sebesar 7,8 persen. KAI Commuter mencatatkan kenaikan 5,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pelanggan atas dukungan dan kepercayaannya. KAI Group akan terus berkomitmen menjadi mitra perjalanan terbaik, tidak hanya dalam hal efisiensi, tetapi juga dalam menjaga keberlangsungan ekosistem transportasi,” ujarnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News