Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Rabu, 16 April 2025, ditutup lebih rendah 0,65 persen atau 41,63 poin ke level 6.400,05. Data pertumbuhan ekonomi China yang lebih tinggi dari perkiraan yang biasanya menjadi katalis positif IHSG selama ini tertahan berita kian panasnya perang dagang AS-China.
|Baca juga: Antisipasi Dampak Tarif Trump, Prudential Fokus di Saham Berkelanjutan
Kekhawatiran makin panasnya perang dagang AS dan China yang tak kunjung menemui kesepakatan menekan IHSG. Terbaru, China menyerukan penghentian pemesanan pesawat Boeing dari maskapai-maskapai China. Ini juga temasuk pemesanan suku cadang pesawat produksi AS tersebut.
Langkah ini sebagai balasan tarif impor Presiden AS Donald Trump yang mulai menyasar produk semikonduktor dan farmasi. Presiden AS Donald Trump Senin lalu memulai langkah untuk menerapkan tarif baru produk semikonduktor dan farmasi, serta memulai proses yang berpotensi menambah daftar bea masuk atas barang-barang ke Amerika Serikat.
|Baca juga: Indeks Saham Asia Tertekan Ancaman China ke Boeing
Data produk domestik bruto China yang mengalahkan estimasi pasar tidak mampu mengangkat sejumlah indeks saham Asia termasuk IHSG. China membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada kuartal I-2025, melampaui ekspektasi para ekonom di angka 5,1 persen. Namun untuk sisa 3 kuartal di tahun ini tetap suram karena perang dagang yang makin memanas antara Amerika Serikat dan China.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News