Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah saat ini terus memperkuat sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui sektor ini, Indonesia tidak hanya mendorong penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan, tetapi meningkatkan ketahanan sosial di tengah dinamika global. Hal tersebut disampaikan Airlangga pada acara The 37th Joint Meeting of the United Nations (UN) Tourism Commission for East Asia and the Pacific, and the UN Tourism Commission for South Asia.
“Sudah saatnya kita mengadakan pertemuan tentang pariwisata yang dapat mengurangi dampak ketidakpastian global. Pariwisata membawa perubahan transformasional yang nyata, dengan mudahnya akses informasi dan perjalanan lintas negara,” ujarnya, dalam keterangan tertulisnya dikutip, Kamis, 17 Maret 2025.
|Baca juga: Investree Resmi Dibubarkan
|Baca juga: OJK Izinkan Perubahan Nama PT Taawun Indonesia Sejahtera Menjadi PT Teman Pialang Asuransi
Saat ini, lanjutnya, pariwisata dinilai sebagai sektor strategis yang mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan. Pada 2024, Indonesia mencatatkan lebih dari 13 juta kedatangan wisatawan mancanegara. Selain itu, sektor ini juga menciptakan hampir 25 juta lapangan kerja dan menyumbang devisa sebesar US$16,7 miliar.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyoroti pentingnya sektor pariwisata dalam menghadapi risiko ketidakpastian global, termasuk potensi dampak dari tarif baru yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap perdagangan dunia.
“Pariwisata memiliki daya penting tinggi dan dapat menjadi solusi strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional,” tutup Airlangga.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
