Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan, Senin, 21 April 2025, melanjutkan penguatan akhir pekan lalu. IHSG di akhir perdagangan Senin ditutup naik 0,12 persen atau 7,7 poin di level 6.445,97.
Faktor melemahnya dolar AS terhadap mata uang global mengerek rupiah pada perdagangan valuta asing hari ini dan ikut menopang IHSG hari ini. Penguatan rupiah juga didukung data neraca perdagangan RI yang masih surplus hingga Maret lalu. Selama Maret RI mengalami surplus perdagangan sebesar US$4,33 miliar, menandai surplus 59 bulan berturut sejak Mei 2020.
|Baca juga: BI: Utang Luar Negeri Indonesia Februari 2025 Menurun
Dolar melemah akibat pernyataan Presiden AS Donald Trump yang berencana mengganti Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell karena kesal The Fed tidak kunjung menurunkan bunga acuan untuk meredakan panasnya ekonomi AS akibat kenaikan harga-harga barang impor sebagai dampak kebijakan kenaikan tarif impor AS. Rencana mengganti Jerome Powell menjadi sentimen negatif bagi pasar karena independensi bank sentral akan terganggu.
|Baca juga: Setorkan Aset Inbreng, Bank Banten Rights Issue 11,36 Miliar Saham
Bank sentral China (People Bank of China) hari ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan meskipun mata uang yuan tengah menghadapi tekanan akibat meningkatnya ketegangan perdagangan antara Beijing dan Washington.
PBOC mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada 3,10 persen untuk pinjaman dengan tenor 1 tahun dan 3,60 persen untuk tenor 5 tahun, sesuai dengan ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News