1
1

Perang Dagang Memanas, Kepercayaan terhadap Bank Himbara di Danantara Bisa Melemah

Direktur & Founder Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira. | Foto: Instagram (bhimayudhistira

Media Asuransi, JAKARTA – Direktur & Founder Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara memberikan peringatan terkait perang dagang yang kian memanas antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pasalnya, industri keuangan Tanah Air bisa mengalami hantaman cukup keras.

“Jalur transmisi risikonya adalah adanya penarikan dana ke aset di luar simpanan bank. Kemudian bank tertekan dari sisi likuiditas dan kepercayaan terhadap bank Himbara yang bergabung ke Danantara akan melemah,” kata Bhima, kepada Media Asuransi, dikutip Jumat, 25 April 2025.

|Baca juga: Berikut 6 Rekomendasi Saham Layak Koleksi di Akhir Pekan

|Baca juga: Prediksi IHSG dan 4 Saham Pilihan dari MNC Sekuritas untuk Hari Ini

Tidak hanya itu, Bhima menegaskan, pengaruhnya juga meluas yakni peringkat utang perbankan nasional bakal mengalami penurunan. Belum berhenti sampai di situ, ia menekankan, ujung mata rantainya bisa mencapai terganggunya bisnis industri asuransi Tanah Air akibat ketidakpastian yang terjadi di industri perbankan Tanah Air.

“Ini semua pengaruhnya nanti ke rating utang perbankan nasional di downgrade. Asuransi juga berisiko ikut terganggu oleh volatilitas di sektor perbankan. Multifinance menghadapi situasi yang lebih sulit, penjualan kendaraan bermotor anjlok, disertai dengan beban biaya penagihan yang meningkat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bhima menjelaskan, industri perbankan wajib mewaspadai dampak perang dagang yang kian memanas dan imbasnya terhadap industri keuangan terutama penyaluran kredit perbankan. Ada beberapa sektor yang harus diantisipasi dampak penurunannya akibat persoalan tersebut.

|Baca juga: Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp2,6 Triliun di 2024

|Baca juga: LPS Pastikan Penjaminan Simpanan Terjaga dan Stabilitas Sistem Keuangan Aman

“Sektor yang terpengaruh dari sisi penyaluran kredit perbankan adalah sektor pertambangan, penggalian, perkebunan, industri tekstil, pakaian jadi, alas kaki, konstruksi, hingga UMKM,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Produk Asuransi Kesehatan Prudential dan Prudential Syariah, Sasar Anak Muda
Next Post Dalam 3 Bulan, Pendapatan Cinema XXI (CNMA) Hampir Tembus Rp1 Triliun

Member Login

or