1
1

Emas Tertekan Redanya Perang Dagang AS-China

Ilustrasi | Foto: Pexels

Media Asuransi, GLOBAL –  Harga emas melemah pada perdagangan sesi Asia, Jumat, 25 April 2025, setelah sempat menguat pada sesi Kamis. Emas melanjutkan pelemahan sesi Rabu dimana logam mulia terjun lebih dari 3 persen merespons pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan tidak akan memecat Gubernur Bank Sentral AS, JeromePowell.

Emas spot diperdagangkan di US$3.296,11 per troy ons atau berkurang 1,58 persen (US$ 52,87) pada pukul 13.28 WIB .

|Baca juga: Harga Emas Merosot Tajam Respons Redanya Perang Dagang AS-China

Sinyal redanya perang dagang AS dan China menjadi penekan emas aset safe haven. Saat pasar keuangan bergejolak akibat ketidakpastian tarif impor AS, logam kuning bersinar karena menjadi pelarian dana pelaku pasar yang menganggap emas sebagai aset paling aman. China menyerukan pembatalan tarif AS ke barang asal China usai Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan AS bersedia meredakan perang dagang.

|Baca juga: Bos OJK: Bullion Bank Maksimalkan Nilai Tambah Sumber Daya Emas di Indonesia

Dari Federal Reserve, beredar berita peluang penurunan bunga acuan di bulan Juni. Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Beth Hammack mengatakan bank sentral dapat bergerak paling cepat pada Juni jika memiliki data yang jelas tentang arah ekonomi.

“Jika kita memiliki data yang meyakinkan pada bulan Juni, maka saya pikir Anda akan melihat komite bergerak jika kita tahu ke arah mana harus bergerak pada saat itu,” kata Hammack dalam wawancara dengan CNBC.

Pasar sangat berharap Fed akan mempertahankan suku bunga saat bertemu pada 6-7 Mei, kemudian melanjutkan pemotongan suku bunga pada Juni dengan kemungkinan total tiga atau empat kali pemotongan pada akhir tahun, menurut data CME Group.

Editor:Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Citi Indonesia Perkirakan Industri Padat Karya RI Terdampak dari Tarif AS
Next Post Citi Indonesia Prediksi The Fed Pangkas Suku Bunga di 2025, BI Rate Juga Turun?

Member Login

or