1
1

5 Arti Penting Literasi Keuangan Digital untuk Masyarakat, Wajib Baca!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Saat ini teknologi informasi dan komunikasi menjadi tulang punggung penerapan teknologi digital dalam setiap aspek kehidupan manusia. Dari waktu ke waktu, kita makin mengandalkan kemajuan teknologi digital untuk mendukung kehidupan.

Dalam perkembangannya, teknologi digital sudah menjadi bagian penting dari industri jasa keuangan. Penawaran, pembukaan rekening, ataupun pembelian produk dan jasa keuangan dapat dilakukan secara digital. Karena itu, seseorang perlu punya bekal pengetahuan dan keterampilan memadai dalam menggunakan teknologi digital secara tepat, benar, dan aman.

Pengetahuan dan keterampilan mengenai produk dan layanan jasa keuangan juga perlu dimiliki agar dapat memahami manfaat dan risiko dari produk dan jasa keuangan tersebut. Kemampuan literasi keuangan yang dipadukan dengan kemampuan literasi digital turut menjadi modal penting masyarakat dalam menghadapi digitalisasi sektor jasa keuangan.

|Baca juga: Kejagung Periksa 2 Orang Saksi terkait Perkara Asuransi Jiwasraya

|Baca juga: Atasi Permasalahan Sampah, PP Properti (PPRO) Ajak Pengembang Properti Adopsi Praktik Berkelanjutan

Mengutip Tugu Insurance, Sabtu, 3 Mei 2025, berikut beberapa alasan mengapa konsumen jasa keuangan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan digital yang memadai:

Pertama, satu per satu lembaga jasa keuangan mulai menjual produk dan layanan jasa keuangan secara digital. Selain mempercepat layanan kepada konsumen, hal ini juga untuk menghemat biaya operasional. Lembaga jasa keuangan khususnya bank bisa menghemat biaya karena tidak perlu lagi berinvestasi dengan mendirikan kantor layanan fisik yang banyak seperti saat ini.

Kedua, dalam melakukan transaksi keuangan secara digital, faktor keamanan menjadi isu penting. Perlindungan data pribadi konsumen merupakan prioritas utama yang harus dijaga, baik oleh konsumen maupun lembaga jasa keuangan. Bocornya data pribadi konsumen dapat dimanfaatkan oleh pihak lain untuk melakukan kejahatan.

|Baca juga: OJK Akui Perang Tarif AS Berpotensi Tingkatkan Risiko Klaim Asuransi Kredit

|Baca juga: Laba Bersih BFI Finance (BFIN) Tumbuh 12% Jadi Rp405,5 Miliar di Kuartal I/2025

Ketiga, literasi keuangan digital akan memudahkan seseorang mengakses produk dan layanan jasa keuangan, baik melalui aplikasi lembaga jasa keuangan tersebut maupun aplikasi yang dimiliki oleh usaha teknologi finansial dan e-commerce yang juga memberikan layanan jasa keuangan.

Keempat, dalam jangka panjang diperkirakan semua transaksi keuangan akan beralih ke teknologi digital dan menuju cashless transactions. Mau tidak mau, sejak sekarang kita sudah harus mempersiapkan diri dengan kemampuan literasi digital yang mumpuni. Kemampuan literasi digital ini bukan hanya untuk kepentingan transaksi keuangan, melainkan juga memenuhi kebutuhan dan aktivitas kehidupan lainnya yang berbasis digital.

|Baca juga: Bos OJK Harap Pemberian Insentif Fiskal untuk AS Buat Asuransi Marine Cargo RI Tetap Tumbuh

Kelima, kemampuan literasi keuangan digital yang memadai membuat hidup seseorang semakin nyaman karena semua transaksi keuangan menjadi mudah, menghemat biaya, dan tidak dibatasi oleh waktu. Saat ini kemampuan literasi keuangan digital bukan sekadar kebutuhan, melainkan juga telah menjadi lifestyle di era Revolusi Industri 4.0.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba BRI Insurance 2024 Melonjak 45,36%, Tembus Rp702 Miliar
Next Post Mau Gaji Sesuai Harapan? Begini Cara Negosiasinya!

Member Login

or