Media Asuransi – BNI Syariah bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Program Studi Timur Tengah dan Islam Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (PKSWTTI SKSG UI), menyelenggarakan webinar e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya) MES Goes to Campus. Acara yang digelar Rabu, 30 September 2020 ini mengambil tema “Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Mendukung Stabilitas Keuangan di Tengah Ancaman Resesi”.
Webinar yang diikuti lebih dari 300 peserta baik mahasiswa, akademisi, praktisi dan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan edukasi literasi dan inklusi keuangan syariah kepada generasi muda. Hal itu mengacu pada POJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan/atau masyarakat, yang mana Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) wajib melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan.
Ketua II Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah membuat sulit dunia bisnis saat ini. “Pandemi Covid-19 menyebabkan potensi resesi dan menyebabkan efek untuk bisnis dan ekonomi. Diharapkan peran perbankan syariah bisa hadir dan memberikan solusi,” kata Friderica.
Hadir sebagai pembicara dalam webinar ini, Peneliti dan Pengajar Program Studi Timur Tengah dan Islam Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (PKSWTTI SKSG UI) Mohamad Soleh Nurzaman. Dia menyampaikan bahwa pemerintah telah melibatkan lembaga keuangan syariah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan memberikan ruang kepada bank syariah untuk berkontribusi, diantaranya percepatan pengembangan sektor keuangan syariah, pelaksanaan sosialisasi dan edukasi keuangan syariah, pelaksanaan program pembangunan dan sistem pembayaran, peran keuangan syariah dalam pengembangan sektor riil.
“Sektor keuangan syariah sosial juga mengalami pertumbuhan positif di tahun ini didorong oleh naiknya penyaluran zakat. Bahkan menurut proyeksi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) penghimpunan zakat tahun 2020 diperkirakan mencapai lebih dari Rp10 triliun meningkat 20-30 persen dibandingkan 2019 Rp8 triliun,” ungkapnya.
Pembicara kedua pada acara ini adalah Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah Tribuana Tunggadewi yang memaparkan materi dengan tema “Peran Strategis Perbankan Syariah di Tengah Pandemi”. Tribuana menyampaikan bahwa kehadiran bank syariah diharapkan dapat memberikan layanan keuangan kepada masyarakat sesuai dengan prinsip dan nilai syariah. Sampai Juni 2020, lanjutnya, pertumbuhan perbankan syariah baik dari sisi aset, pembiayaan, dan dana tercatat masing-masing sebesar 9,22 persen, 10,15 persen, dan 8,97 persen.
“Dalam menghadapi ancaman resesi, inovasi digital menjadi salah satu strategi BNI Syariah. Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah mengembangkan berbagai produk untuk mendukung transaksi digital diantaranya uang elektronik syariah HasanahKu, kartu kredit syariah yaitu BNI iB Hasanah Card, dan BNI mobile banking. Per Juni tahun 2020, tercatat pertumbuhan transaksi e-banking BNI Syariah yang berasal dari BNI mobile banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking meningkat 114,7 persen secara year on year (yoy),” ungkap Tribuana. Fir
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News