1
1

Industri Asuransi Jiwa Disarankan Terapkan 3 Langkah Ini untuk Hadapi Ketidakpastian Global

Ketua Kupasi Wahyudin Rahman. | Foto: Youtube TVAsuransi

Media Asuransi, JAKARTA – Ketegangan geopolitik yang dari waktu ke waktu kian memanas terus menjadi sorotan pelaku pasar. Kondisi tersebut bukan tidak mungkin mempunyai dampak negatif cukup panjang, mulai dari perekonomian hingga industri jasa keuangan, termasuk ke area pasar modal.

Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi (Kupasi) Wahyudin Rahman berpendapat situasi ini bukan hanya sekadar dinamika politik internasional, tetapi juga memengaruhi kestabilan pasar modal Indonesia secara signifikan.

|Baca juga: Perkuat Layanan Digital untuk Investor Muda, BNI Sekuritas Luncurkan New BIONS

|Baca juga: Bidik Traveler, Permata Bank Luncurkan Permata Global Card

“Seiring meningkatnya ketegangan atau ketidakpastian global, pasar modal biasanya bereaksi negatif,” ujar Wahyudin, kepada Media Asuransi, dikutip Selasa, 6 Mei 2025.

Akibat tensi dagang yang memanas, ia melanjutkan, Indonesia berpotensi mengalami aliran modal keluar atau capital outflow. Hal ini, tambahnya, yang akan berdampak kepada pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan depresiasi nilai tukar rupiah.

Bagi investor institusional seperti perusahaan asuransi jiwa, ia menjelaskan, kondisi ini dapat menggerus nilai portofolio investasi, terutama pada aset yang sensitif terhadap volatilitas pasar. Oleh karena itu, Wahyudin menekankan pentingnya langkah mitigasi risiko bagi pelaku pasar.

Lebih lanjut, Wahyudin menyarankan mitigasi yang dapat dilakukan oleh investor. Pertama mengalihkan ke instrumen defensif, seperti obligasi negara dan emas. Langkah kedua ialah diversifikasi portofolio secara menyeluruh, termasuk memasukan instrumen berbasis syariah ke dalam portofolio.

|Baca juga: BCA (BBCA) Tekankan Pentingnya Literasi Keuangan Demi Kemajuan Perempuan Indonesia

|Baca juga: Bank Neo Commerce (BBYB) Bidik Kredit Tumbuh 15%, Begini Strateginya!

Kemudian, yang menjadi langkah ketiga ialah memanfaatkan instrumen lindung nilai atau hedging. “Terakhir, memanfaatkan instrumen lindung nilai (hedging) untuk memitigasi risiko kurs dan suku bunga,” tutup Wahyudin.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tekanan Pasar Saham Diperkirakan Kian Mereda
Next Post Sido Muncul (SIDO) Akan Bayar Dividen Tunai Rp630 Miliar
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or