Media Asuransi, JAKARTA – Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp1,51 triliun per Desember 2024. Pencapaian laba yang tinggi ini tak lepas dari strategi perseroan di tiga faktor. Hal ini disampaikan Presiden Direktur Prudenitial Indonesia, Tony Benitez, di Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.
Tony mengatkan bahwa ada tiga faktor yang membuat perseroan membukukan laba sebesar itu. Pertama, product design yang menumbuhkan premi bisnis baru. Kedua, menjaga klaim, terutama berkat kerja sama dengan jaringan rumah sakit yang menjadi mitra. Ketiga, mengatur pengeluaran secara hati-hati (financial prudent).
| Baca juga: Prudential Plc Catat Laba Naik 12% di Kuartal I/2025
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2024 (audited) Prudential Indonesia tercatat membukukan pendapatan premi sebesar Rp20,75 triliun per Desember 2024. Nilai preminya naik 4,37 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 19,88 triliun.
Sedangkan jumlah beban klaim dan manfaat Prudential Indonesia pada tahun 2024 sebesar Rp18,38 triliun. Nilai beban klaim dan manfaat ini naik 3,79 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp17,71 triliun.
|Baca juga: Antisipasi Dampak Tarif Trump, Prudential Fokus di Saham Berkelanjutan
Porsi terbesar adalah klaim penebusan unit yang mencapai Rp10,47 triliun di tahun 2024, naik 2,08 persen jika dibandingkan dengan per Desember 2023 yang sebesar Rp10,25 triliun. Sedangkan nilai klaim dan manfaat dibayar pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp7,73 triliun, naik 14,14 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,77 triliun.
Pada tahun 2024, Prudential Indonesia membukukan nilai total aset sebesar Rp57,56 triliun, dengan ekuitas sebesar Rp4,51 triliun. Adapun risk base capital (BC) perseroan tercatat sebesar 417 persen, jauh di atas threshold regulator yang sebesar 120 persen.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News