Media Asuransi, JAKARTA – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp264,02 miliar. Nilai aset perseroan tercatat sebesar Rp6,6 triliun.
Head of Financial Controller Prudential Syariah, Imelda Pusposari, mengatakan bahwa di tengah tantangan ekonomi dan tantangan pasar yang terjadi di tahun 2024, Prudential Syariah tetap membukukan kinerja yang bagus dan tetap menjadi pemimpin di industri asuransi jiwa syariah di Indonesia.
|Baca juga: Bos Prudential Syariah Bocorkan 3 Jurus Jitu Pengembangan Produk Asuransi Syariah
Total kontribusi yang dihasilkan sebesar Rp3,4 triliun, meningkat 4 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp3,2 triliun. Sedangkan dari segi tabarru’ nilai total kontribusi sebesar Rp1,3 triliun, naik sebesar 5 persen.
“Dengan pencapaian ini, berdasarkan data AAJI, Prudential Syariah berada di posisi pertama dari sisi total kontribusi income dibandingkan perusahaan-perusahaan joint venture asuransi jiwa syariah yang ada di Indonesia,” kata Imelda dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.
Dia tambahkan bahwa di tahun 2024, nilai aset Prudential Syariah tercatat sebesar Rp6,6 triliun. “Kami juga mendapat kepercayaan untuk mengelola Rp5,4 triliun dana kelolaan peserta,” tuturnya.
|Baca juga: Prudential Syariah Berpartisipasi dalam Insurance Forum 2025
Dari sisi total klaim dan benefit, sepanjang tahun 2024 Prudential Syariah sudah memberikan santunan manfaat klaim dan manfaat asuransi sebesar Rp2,3 triliun. Meningkat sebesar enam persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Kalau kita hitung, per harinya Prudential Syariah membayarkan Rp6,3 miliar manfaat klaim asuransi kepada peserta,” terangnya.
Lebih lanjut Imelda menjelaskan bahwa dari Rp2,3 triliun tersebut, yang Rp1,5 triliun disalurkan melalui dana tabarru’ dan sisanya sebesar Rp0,8 triliun disalurkan melalui dana investasi peserta. “Dapat kami sampaikan bahwa dari Rp2,3 triliun tersebut, yang Rp1,2 triliun adalah klaim kesehatan. Jika kita bandingkan dengan tahun lalu ada kenaikan sebesar 17 persen. Nilai klaim kesehatan ini sekitar 50 persen dari total klaim,” katanya.
Sementara itu, dari sisi Kesehatan keuangan perusahaan, pada tahun 2024 Prudential Syariah memiliki risk based capital (RBC) dana perusahaan sebesar 2.092 persen, jauh di atas ketentuan minimal regulator yang 120 persen. Untuk dana tabarru’, Prudential Syariah mencatatkan tingkat solvabilitas sebesar 245 persen.
“Dari seluruh kondisi kesehatan yang telah dicapai Prudential Syariah pada tahun 2024, memberikan dorongan perusahaan untuk terus berkomitmen fokus memberikan layanan dan inovasi pemberian solusi kesehatan dan solusi asuransi kepada masyarakat Indonesia,” tutur Imelda.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News