Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa Uang Primer (M0) Adjusted pada April 2025 tumbuh 13,0 persen year on year (yoy) sehingga tercatat sebesar Rp1.952,3 triliun. Pertumbuhannya sama dengan pada bulan Februari 2025, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan Maret 2025 yang sebesar 21,8 persen yoy.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengatakan bahwa perkembangan Uang Primer Adjusted pada April 2025 ini, dipengaruhi oleh pertumbuhan uang kartal yang diedarkan sebesar 7,3 persen yoy dan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted sebesar 9,9 persen yoy.
|Baca juga: BI: Uang Beredar Tetap Tumbuh pada Maret 2025
“Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 Adjusted dipengaruhi oleh pengendalian moneter yang sudah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas, yakni pengendalian moneter adjusted,” jelas Ramdan dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 9 Mei 2025.
|Baca juga: BI dan RBA Sepakat Perpanjang Perjanjian Swap Bilateral Mata Uang Lokal
Sebagai informasi, Uang Primer (MO) Adjusted menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penurunan giro bank di Bank Indonesia. Hal ini akibat pemberian insentif likuiditas.
Mulai Januari 2025, Bank Indonesia memberikan gambaran lebih lengkap terhadap perkembangan uang primer dengan juga menunjukkan angka M0 Adjusted. Hal ini untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kondisi likuiditas, termasuk kondisi likuiditas yang telah mengakomodir dampak kebijakan insentif likuiditas.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News