Media Asuransi, BANDUNG – Di tengah tantangan akibat perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas, dan ketidakpastian global, Asuransi Jasindo terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Hal itu dilakukan melalui perlindungan risiko bagi para petani dan peternak, khususnya di wilayah Jawa Barat.
“Kami melihat betapa rentannya usaha tani terhadap faktor cuaca dan lingkungan. Melalui program AUTP, kami berharap petani memiliki ketenangan dalam menjalankan musim tanam, karena ada perlindungan jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan,” ujar Direktur Utama Jasindo Andy Samuel, dikutip dari keterangannya, Rabu, 14 Mei 2025.
|Baca juga: AAUI Ajak Anak Yatim dan Difabel Nonton Bareng Live Cocomelon
|Baca juga: AFPI Hargai Penyelidikan KPPU terkait Dugaan Kartel Bunga di Pindar
Sejak mendapatkan penugasan dari pemerintah pada 2015, Asuransi Jasindo secara konsisten menjalankan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebagai bentuk perlindungan bagi petani terhadap risiko gagal panen yang disebabkan oleh banjir, kekeringan, serta serangan organisme pengganggu tanaman.
Hingga akhir 2024, AUTP telah mencatat perlindungan terhadap lebih dari 278 ribu hektare lahan pertanian dan menjangkau hampir 500 ribu petani di seluruh Indonesia. Di Jawa Barat, program ini telah mencakup hampir 90 ribu hektare lahan pertanian, dengan nilai klaim yang telah dibayarkan mencapai Rp10,8 miliar kepada 272 kelompok tani.
Di luar sektor pertanian, Jasindo juga terus memperluas cakupan perlindungan terhadap berbagai aset dan pelaku usaha. Melalui produk Asuransi Barang Milik Negara (ABMN), perlindungan risiko terhadap aset pemerintah terus diperkuat. Jasindo juga aktif mendorong edukasi dan pemetaan kebutuhan asuransi untuk sektor UMKM, infrastruktur, dan lingkungan hidup.
|Baca juga: IHSG Uji Level 6.759, MNC Sekuritas Jagokan 4 Saham Ini untuk Cuan
|Baca juga: Allianz Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi Jiwa dan Kesehatan Rp5 Triliun di 2024
Selama 2024, Jasindo telah menyalurkan Rp2,85 miliar untuk mendukung pembiayaan usaha kecil, serta melaksanakan aksi lingkungan dengan menanam 2.000 bibit mangrove dan 2.200 bibit non-mangrove sebagai bagian dari strategi mitigasi perubahan iklim.
“Kami percaya peran asuransi bukan hanya mengganti kerugian, tapi juga membangun ketangguhan. Melalui perlindungan menyeluruh, Jasindo berkomitmen menjadi mitra pembangunan yang dapat diandalkan dalam menghadapi berbagai risiko,” tutup Andy Samuel.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News