1
1

Jurus Kelola Obligasi dari MAMI: Diversifikasi Durasi

Investment Specialist MAMI, Dimas Ardhinugraha. | Foto: Manulife Aset Manajemen Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Durasi suatu obligasi sering disalahartikan sebagai jangka waktu sejak suatu obligasi terbit sampai saatnya jatuh tempo. Bukan, itu tenor.

Secara definisi, durasi suatu obligasi adalah waktu yang diperlukan agar seluruh arus kas yang diterima investor, termasuk seluruh kupon dan pokoknya, sama dengan modal investasi yang dikeluarkan untuk membeli obligasi tersebut.

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardinugraha, mengatakan bahwa dalam praktiknya, durasi obligasi adalah indikasi dari seberapa sensitif obligasi tersebut terhadap perubahan suku bunga. Artinya seberapa besar perubahan harga pasar suatu obligasi, ketika suku bunga naik atau turun sekian persen.

|Baca juga: Pasar Masih Menunggu Hasil Negosiasi Tarif

“Jika suatu obligasi memiliki durasi tinggi, maka harga pasarnya akan berubah cukup drastis seiring perubahan suku bunga. Sebaliknya obligasi dengan durasi rendah, harganya tak akan berubah terlalu banyak ketika suku bunga berubah,” kata Dimas dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 15 Mei 2025.

Menurutnya, investor obligasi yang awam sering kali hanya mengandalkan kupon, atau strategi hold-to-maturity ketika berinvestasi di obligasi, sehingga return investasinya terbatas. Sedangkan investor profesional memadukan banyak obligasi dengan beragam durasi, sebagai strategi diversifikasi untuk mengendalikan risiko fluktuasi dan mengoptimalkan pertumbuhan dari portofolio investasinya.

Strategi diversifikasi durasi memiliki beberapa aspek. Utamanya adalah estimasi suku bunga. Investor profesional menggunakan beragam indikator ekonomi dan perkiraan suku bunga sebagai dasar strategi pengelolaan durasinya. “Sejalan dengan itu, investor profesional menentukan target durasi yang ingin dicapainya melalui portofolio obligasinya, lalu menempatkan modal pada obligasi-obligasi dengan durasi yang berbeda-beda,” tutur Dimas.

|Baca juga: Penguatan Pasar Saham Diprediksi Berlanjut

Dia jelaskan, melalui diversifikasi durasi ini, investor profesional dapat menyesuaikan sensitivitas dari portofolionya terhadap ekspektasi mereka akan perubahan suku bunga, dengan cara mengubah bobot dari setiap obligasi. Jika diperkirakan suku bunga akan naik, maka investor profesional akan menurunkan durasi portofolionya. Dan sebaliknya apabila suku bunga diperkirakan akan turun, maka durasi portofolio digenjot naik.

Apakah ini sesuatu yang rumit? Sebagai investor yang tak punya banyak waktu, pengetahuan dan pengalaman menjalankan strategi diversifikasi, tapi menginginkan return investasi yang lebih optimal, ada reksa dana.

Reksa dana obligasi, atau disebut juga reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana obligasi adalah produk investasi pasar modal yang berisi puluhan obligasi, dan dikelola dengan strategi diversifikasi durasi secara aktif, agar memberikan potensi lebih tinggi pada risiko fluktuasi yang terjaga.

“Melalui reksa dana obligasi, investor awam pun bisa berinvestasi dengan strategi jitu layaknya investor profesional,” kata Dimas Ardinugraha.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Energi Mega Persada (ENRG) Temukan Kandungan Minyak Bumi sebesar 20 Juta Barel
Next Post Difasilitasi BI, UMKM Raih Kontrak Rp7,8 Miliar di World Expo Osaka 2025

Member Login

or