1
1

Bank Mandiri: Akselerasi Ekonomi 2025 Butuh Penguatan Sinergi Fiskal dan Moneter

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro. | Foto: Media Asuransi/Angga Bratadharma

Media Asuransi, JAKARTA – Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menyebutkan perekonomian Indonesia memasuki 2025 dengan ketahanan yang tetap solid di tengah dinamika global yang menantang. Perlambatan pada kuartal I/2025 mencerminkan fase normalisasi menuju pola pertumbuhan yang lebih sehat dan seimbang.

Hal ini terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh sebesar 4,87 persen (yoy) pada triwulan I/2025, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencatatkan 5,02 persen. Menurut hasil riset Tim Ekonom Bank Mandiri, kondisi ini dipengaruhi oleh efek basis tinggi pada 2024 serta sinyal awal perlambatan investasi domestik pascapemilu.

|Baca juga: Indosat (ISAT) Diganjar Peringkat idAAA dengan Prospek Stabil

|Baca juga: IPOT Bond Resmi Meluncur, Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia

Kemudian, tekanan eksternal meningkat seiring kebijakan perdagangan Amerika Serikat yang cenderung agresif melalui tarif resiprokal. “Ketidakpastian ini memicu gejolak pasar keuangan dan memengaruhi proyeksi pertumbuhan global yang diturunkan IMF dari 3,3 persen menjadi 2,8 persen,” kata Andry, di Jakarta, Senin, 19 Mei 2025.

Kendati demikian, konsumsi rumah tangga tetap tumbuh 4,89 persen (yoy) meski sedikit lebih rendah dari triwulan IV/2024. Momentum Idulfitri 2025, menurut Andry, tetap menjadi pendorong, meski masyarakat mulai menunjukkan kecenderungan memperbesar alokasi untuk tabungan.

Pada saat yang sama, inflasi tahunan hingga April 2025 tercatat 1,95 persen, mencerminkan kondisi harga yang terkendali. Menurut Andry, normalisasi tarif listrik usai program subsidi menjadi penyumbang utama kenaikan terbatas tersebut.

Meski begitu, laju nilai tukar rupiah sempat menghadapi tekanan cukup besar sepanjang 2025 akibat meningkatnya ketegangan geopolitik dan penguatan dolar AS. Menurutnya, fluktuasi ini perlu direspons dengan kebijakan stabilisasi yang terukur dan terkoordinasi.

|Baca juga: Vale Indonesia (INCO) Tebar Dividen 60% dari Laba 2024, Setara Rp569 Miliar

|Baca juga: OJK: Asosiasi Asuransi Tengah Menyusun Proposal untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

“Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,93 persen sepanjang 2025,” ungkap Andry, dalam Mandiri Economic Outlook Q2 2025 bertajuk ‘Building Resillience in the Midst of Global Turbulence‘.

Andry menambahkan peluang akselerasi tetap terbuka melalui sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang efektif dalam menjaga daya beli dan mendorong investasi. Hal ini dapat diukur lewat sektor pertanian yang menunjukkan kinerja impresif, didorong program intensifikasi seperti pompanisasi dan distribusi pupuk.

Peningkatan produktivitas juga diharapkan melalui langkah ekstensifikasi, termasuk pembukaan lahan baru secara terencana. Sektor-sektor terkait mobilitas, tambahnya, seperti transportasi, perhotelan, informasi dan komunikasi, serta hiburan, terus menopang pertumbuhan.

|Baca juga: IFG Life Gandeng Bank Mandiri Taspen Pasarkan Asuransi Jiwa Kredit

|Baca juga: Buana Finance (BBLD) Kantongi Kredit Rp200 Miliar dari Bank KEB Hana

“Pergeseran gaya hidup menuju konsumsi berbasis pengalaman mendorong perputaran ekonomi di sektor jasa,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menilai, harga komoditas yang masih relatif tinggi tetap memberikan kontribusi positif terhadap ekspor dan pendapatan perusahaan. “Meski terjadi koreksi harga, namun margin masih berada dalam level wajar dan mendukung stabilitas sektor eksternal,” pungkas Andry.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank Victoria (BVIC) Tawarkan Bunga Obligasi Subordinasi sebesar 10%
Next Post Prabowo Resmikan Produksi Perdana 2 Lapangan Migas ‘Milik’ Medco Energi (MEDC)

Member Login

or