Media Asuransi, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan jumlah investor saham Indonesia sudah melampaui tujuh juta hingga Senin, 26 Mei 2025. Tepatnya berjumlah 7.001.268 Single Investor Identification (SID).
BEI menilai pertumbuhan ini mencerminkan optimisme positif terhadap prospek perekonomian Indonesia sehingga membuat minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal dalam negeri masih tetap tinggi, bahkan di tengah dinamika ekonomi global.
|Baca juga: Bank Maspion (BMAS) Tetapkan Formasi Baru Direksi dan Komisaris
|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Perkuat Peran dan Layanan untuk Ekosistem Maritim Nasional
Pencapaian ini juga tidak lepas dari dukungan penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO) dan anak usahanya, serta sinergi sekaligus kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan koordinasi penguatan dan pelaksanaan berbagai program edukasi pasar modal yang inovatif.
Tercatat investor saham Indonesia sebanyak 6.381.444 SID pada 31 Desember 2025, dan terus bertambah sebanyak 619.824 SID hingga 26 Mei 2025. Pertumbuhan ini terjadi meski IHSG sempat mengalami perubahan dari 7.079,9 pada penutupan perdagangan akhir 2024 menjadi 5.967,9 pada 9 April 2025, yang kemudian kembali menguat ke 7.175,8 per 28 Mei 2025.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan peningkatan jumlah investor saham juga terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan tarif impor Amerika Serikat sepanjang awal 2025.
“Menariknya, meskipun kebijakan tarif impor mulai diberlakukan, minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia tetap tinggi. Tercermin dari penambahan lebih dari 38 ribu investor saham selama periode 27 Maret hingga 8 April 2025,” jelas Jeffrey, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 2 Juni 2025.
|Baca juga: PP Presisi (PPRE) Pertahankan Peringkat idBBB+ dengan Prospek Stabil
|Baca juga: Produsen Rokok Sampoerna (HMSP) Tebar Dividen Tunai sebesar Rp6,54 Triliun
Lebih lanjut, BEI juga berupaya untuk memperkuat basis investor pasar modal, tidak hanya untuk meningkatkan partisipasi investor ritel, namun juga melalui komunikasi berkelanjutan kepada investor institusi.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menambahkan BEI juga berorientasi kepada peningkatan investor institusi yang dilakukan dengan menjalin keterlibatan aktifnya investor institusi domestik guna mendorong peran investor dalam aktivitas transaksi pasar.
“Inisiatif strategis ini mencerminkan komitmen kuat BEI untuk membangun pasar modal yang transparan, dinamis, dan inklusif di masa depan,” tutup Iman.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News