Media Asuransi, GLOBAL – Bank OCBC resmi mendukung rencana delisting Great Eastern Holdings (GEH) dari Bursa Singapura (SGX) dengan penawaran keluar bersyarat senilai S$0,9 miliar atau sekitar US$0,7 miliar.
Penawaran tersebut diberikan kepada pemegang saham minoritas yang saat ini memegang 6,28 persen saham GEH yang belum dimiliki OCBC. Nilai yang ditawarkan sebesar S$30,15 atau US$23,52 per saham.
|Baca juga: Pelemahan Penjualan Kendaraan Tekan Kinerja Asuransi, Begini Kata Bos TOB Insurance
|Baca juga: Kinerja Asuransi Kendaraan JRP Insurance Cerah saat Penjualan Kendaraan Turun, Ini Rahasianya!
Melansir Insurance Asia, Rabu, 11 Juni 2025, saham GEH telah ditangguhkan perdagangannya sejak 15 Juli 2024, setelah porsi saham publiknya jatuh di bawah ambang batas minimum 10 persen yang ditetapkan oleh bursa. Proses delisting ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah tersebut dan memberikan opsi keluar bagi para pemegang saham minoritas.
Penawaran ini masih harus mendapat persetujuan dari sedikitnya 75 persen pemegang saham independen yang hadir dan memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar GEH. Namun demikian, OCBC sebagai pemegang saham mayoritas tidak akan ikut memberikan suara dalam rapat tersebut.
Jika disetujui, GEH akan resmi keluar dari bursa, dan pemegang saham yang menerima penawaran akan mendapatkan pembayaran sesuai nilai yang ditawarkan. Namun, bagi pemegang saham yang menolak, mereka akan tetap memegang saham di entitas yang sudah tidak terdaftar di bursa.
Apabila rencana delisting ini gagal disetujui, GEH akan menawarkan skema alternatif untuk mengembalikan jumlah saham publik. Skema ini berupa pembagian bonus saham satu banding satu, yang terdiri dari saham biasa dan saham Kelas C non-voting (tidak memiliki hak suara). Saham bonus ini akan dibagikan secara gratis kepada semua pemegang saham.
Baca juga: Ant International Gandeng OCBC (NISP) Perluas Akses Pembiayaan Digital di Indonesia
|Baca juga: Bos AAUI Tidak Yakin Kinerja Asuransi Kesehatan Gaspol Meski SEOJK 7/2025 Sudah Terbit
Meski tak memiliki hak suara, namun saham Kelas C tetap memberikan hak atas dividen, sama seperti saham biasa. Hanya saham biasa yang nantinya akan tercatat kembali di bursa. OCBC juga menyatakan siap mendukung skema ini dan akan mengambil bagian dalam penerbitan saham Kelas C tersebut jika diminta oleh GEH.
Dengan strategi ini, kepemilikan OCBC atas hak suara di GEH akan turun menjadi 88,19 persen, sehingga memungkinkan kembali tercapainya ambang batas saham publik dan perdagangan saham bisa dilanjutkan. Namun secara ekonomi, OCBC tetap menguasai 93,72 persen kepentingan di GEH, termasuk hak atas dividen.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News