1
1

Merck (MERK) Ajak Kolaborasi Lintas Sektor Tingkatkan Kesadaran dan Penanganan Multiple Sclerosis

(ki-ka) dr. Ahmad Rizal Ganim Sp. S (K) Ph.D - Yayasan Multiple Sclerosis Indonesia, YMSI; ⁠dr. Hendro Sulistio, FLMI, ACS, UND, QCRO - Ketua FOKKAI Yayasan Multiple Sc; ⁠Prof. apt. Auliya A. Suwantika, Ph.D. - Ketua Komite Penilaian HTA, Kementerian Kesehatan RI; ⁠Dr. dr. Paulus Sugianto, Sp.S (K) - Ketua Pokja Neuro-Infeksi dan imunologi PERDOSNI; ⁠dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid - Direktur Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI; ⁠Dr. dr. Rocksy Fransisca V Situmeang, Sp.N.(K) - Moderator, Staf pengajar FK UPH dan dokter spesialis saraf RS Siloam Lippo Village dalam acara Multiple Sclerosis Summit 2025. | Foto: Merck

Media Asuransi, JAKARTA – PT Merck Tbk (MERK) menyelenggarakan Multiple Sclerosis Awareness Week atau Pekan Kesadaran MS. Hal itu dilakukan dalam rangka memperingati World Multiple Sclerosis (MS) Day atau Hari Sklerosis Multipel Sedunia yang jatuh pada 30 Mei.

Mengusung tema ‘Echoing Light, Join the Fight!’, Merck ingin mengobarkan semangat menyebarkan kesadaran dan mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam melawan MS, penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat, serta menyebabkan berbagai gejala fisik, mental, gangguan penglihatan juga kognitif.

|Baca juga: Sebagian Besar Orang Indonesia di Mode Optimistis Hadapi Masa Depan

|Baca juga: Pembiayaan Konsumer Bank Mega Syariah Cerah di Tengah Perlambatan Daya Beli

Ketua Pokja Neuroinfeksi dan Neuroimunologi Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) Paulus Sugianto mengatakan diagnosa dan penanganan MS di Indonesia masih menghadapi tantangan, sehingga kolaborasi antara masyarakat, tenaga kesehatan, dan akses penanganan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup pasien.

“Perdosni mengapresiasi inisiatif Merck dalam menjalin kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan ini dan mendukung upaya penanganan yang lebih baik bagi penderita multiple sclerosis,” katanya, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 18 Juni 2025.

MS adalah kondisi autoimun, kronis, dan inflamasi yang memengaruhi Sistem Saraf Pusat (SSP). Ini bisa sangat sulit untuk didiagnosis karena tidak ada tes tunggal dan gejalanya sangat berbeda dari satu orang ke orang lain.

|Baca juga: Elmie Aman Najas Jadi Direktur Utama Allianz Life Syariah, Intip Profilnya!

|Baca juga: PR Besar Penerapan Skema Co-Payment di Asuransi Kesehatan, Berikut Rinciannya!

Secara global, terdapat lebih dari 2,8 juta penyintas MS, dengan dua pertiga di antaranya adalah perempuan. Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan MS. Namun, kemajuan medis telah memungkinkan hadirnya pengobatan yang mampu meringankan gejala-gejala yang dialami penyintas MS.

Di Indonesia, prevalensi MS diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk. Karena prevalensinya yang relatif rendah, tingkat kesadaran masyarakat terhadap MS pun masih terbatas. Hal ini sering kali menyebabkan keterlambatan diagnosis dan penanganan, yang berdampak pada penurunan kualitas hidup penyintas.

Sebagai perusahaan yang berfokus pada inovasi di bidang kesehatan, Merck terus berkomitmen mengembangkan inovasi pengobatan yang lebih efektif dan memperjuangkan akses penanganan yang merata bagi pasien MS.

President Director Merck Evie Yulin menyebutkan Merck meyakini perjuangan pasien MS adalah perjuangan kolektif yang memerlukan dukungan dari semua pihak. Merck mendukung semua sektor, dari komunitas, tenaga kesehatan, serta pembuat kebijakan untuk bersama meningkatkan kesadaran dan memperluas akses dalam deteksi dini hingga penanganannya.

|Baca juga: MedcoEnergi (MEDC) Capai Lifting Minyak Perdana dari Lapangan Migas Forel

|Baca juga: Bos PP Presisi (PPRE) Harap Program TJSL Bangun Generasi Unggul dan Sehat

“Melalui MS Awareness Week, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan inklusif bagi para penyintas agar mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik,” pungkas Evie Yulin.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Amar Bank (AMAR) Cetak Pertumbuhan Laba Tertinggi Sejak Awal Operasional
Next Post Bank Sentral Dunia Tambah Cadangan 1.000 Ton Emas

Member Login

or