Media Asuransi, JAKARTA – Ajaib Kripto mencatat Bitcoin (BTC) kembali mencapai level US$108.000 pada awal pekan ini, didorong oleh meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah muncul laporan bahwa Iran terbuka untuk bernegosiasi dengan AS dan Israel.
Saat penulisan, Selasa (17/6/2025) BTC diperdagangkan US$107.250 naik 1,72% dalam 24 jam terakhir, seiring pasar kripto mengikuti pemulihan pasar saham Amerika Serikat.
Financial Expert Ajaib, Panji Yudha mengatakan, Bitcoin masih bertahan solid di atas level psikologis US$100.000. “Ini menandakan minat beli jangka menengah dari institusi tetap kuat, bahkan di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian makro,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 18 Juni 2025.
|Baca juga: Pasar Kripto Diprediksi Masih Akan Bergerak Konsolidasi
Dari sisi arus dana, minat institusi terhadap Bitcoin terlihat jelas melalui aliran masuk yang signifikan pada ETF spot Bitcoin. Berdasarkan data dari SoSoValue, total inflow sepanjang periode 9 hingga 12 Juni 2025 mencapai US$1,07 miliar.
Rinciannya adalah sebagai berikut: pada 9 Juni tercatat inflow sebesar US$386,27 juta, disusul 10 Juni sebesar US$431,12 juta, 11 Juni sebesar US$164,57 juta, dan 12 Juni sebesar US$86,31 juta.
Konsistensi arus masuk ini memperkuat narasi akumulasi jangka menengah, sejalan dengan langkah MicroStrategy yang kembali membeli 10.100 BTC (senilai sekitar US$1,05 miliar), meningkatkan total kepemilikannya menjadi 592.100 BTC dengan harga beli rata-rata US$70.700. Perusahaan Jepang Metaplanet juga menembus kepemilikan 10.000 BTC, sementara Trump Media mulai masuk ke sektor kripto dengan rencana peluncuran ETF berbasis Bitcoin dan Ethereum (75:25).
Sentimen Pekan Ini
Fokus investor kini beralih pada tiga indikator makro penting yang dijadwalkan pekan ini yaitu Retail Sales AS: Diprediksi turun 0,6% dari April ke Mei, yang jika terealisasi dapat mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga.
|Baca juga: Transaksi Aset Kripto Mencapai Rp35,61 triliun
Initial Jobless Claims: Diperkirakan naik ke 250.000, mencerminkan melemahnya pasar tenaga kerja AS. Keputusan Suku Bunga FOMC (19 Juni pukul 01.00 WIB): Pasar memperkirakan peluang lebih dari 99% bahwa suku bunga tetap di 4,25%–4,50%. Namun, narasi dovish akan menjadi katalis positif bagi aset berisiko seperti kripto.
“The Fed telah menunda pemangkasan suku bunga dalam beberapa pertemuan terakhir, tapi adanya kemungkinan pemotongan 25 bps pada September 2025. Di tengah ketidakpastian ini, Bitcoin semakin dipandang sebagai alternatif lindung nilai terhadap tekanan makro,” kata Panji.
Secara teknikal, Bitcoin kini berada di titik krusial. Breakout meyakinkan di atas US$110.000 dapat membuka jalan menuju all-time high baru, dengan target jangka pendek di kisaran US$115.000. Sebaliknya, kegagalan menembus level ini dapat memicu aksi ambil untung, dengan zona support terdekat berada di US$106.000.
“Jika BTC mampu mengkonfirmasi US$110.000 sebagai level support baru, ini bisa menjadi pijakan untuk reli berikutnya menuju rekor tertinggi baru,” tutup Panji.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News