Media Asuransi, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Mei 2025 terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Kinerja ini ditopang oleh sistem pembayaran yang dinilai aman, lancar, dan andal.
“Transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Mei 2025 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal,” kata Perry, dalam konferensi pers Hasil RDG BI, Rabu, 18 Juni 2025.
|Baca juga: Jurus BI Lawan Ketidakpastian Global saat Ekonomi RI Diramal Tumbuh 5,4% di 2025
|Baca juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan di 5,50%, Ini Alasannya!
Perry menjelaskan volume transaksi pembayaran digital melalui aplikasi mobile dan internet mencapai Rp3,93 miliar transaksi atau tumbuh sebesar 27,88 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan di seluruh komponen transaksi digital.
Lebih rinci, volume transaksi melalui aplikasi mobile naik 29,3 persen yoy, sedangkan volume melalui internet naik 7,5 persen yoy. Selain itu, volume transaksi digital yang menggunakan QRIS juga mencatat pertumbuhan signifikan 151,7 persen yoy. Pertumbuhan ini sejalan dengan bertambahnya jumlah pengguna dan merchant yang memanfaatkan layanan QRIS.
Dari sisi infrastruktur sistem pembayaran, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST tercatat sebanyak 393,7 juta transaksi, tumbuh 45,45 persen yoy dengan nilai transaksi mencapai Rp969,4 triliun.
Namun, untuk transaksi nilai besar yang diproses melalui sistem BI-RTGS (Bank Indonesia Real Time Gross Settlement), tercatat mengalami penurunan sebesar 6,08 persen yoy menjadi 0,77 juta transaksi, dengan nilai transaksi sebesar Rp14.450,03 triliun.
|Baca juga: GoTo Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Berikut Lengkapnya!
|Baca juga: Pengguna QRIS Tab Tembus 47,8 Juta, BI Pede Transaksi Digital Terus Meluas!
Sementara dari sisi pengelolaan uang rupiah, Perry mengungkapkan, uang kartal yang diedarkan oleh BI pada Mei 2025 tumbuh sebesar 10,10 persen yoy, dengan total nilai mencapai Rp1.143,1 triliun.
Menurut Perry stabilitas sistem pembayaran nasional tetap terjaga. Hal ini ditopang oleh infrastruktur sistem pembayaran yang stabil dan struktur industri yang sehat. “Stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat,” ujarnya.
Ia menambahkan kelancaran sistem pembayaran tercermin dari penyelenggaraan sistem pembayaran Bank Indonesia yang berjalan dengan baik serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai sepanjang Mei 2025.
Lebih lanjut, dari sisi struktur industri, Perry mengungkap, interkoneksi antar pelaku sistem pembayaran terus meningkat, didukung oleh ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang semakin meluas.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News