Media Asuransi, JAKARTA – Presiden Direktur PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) atau Marein Robby Loho menyebutkan situasi dan kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja sekarang ini. Kondisi itu pada akhirnya memberikan dampak atau tekanan terhadap kinerja industri asuransi Tanah Air.
“Kalau bisnis asuransinya dalam keadaan kurang berkembang maka ini membawa efek kepada perusahaan reasuransi juga. Jadi memang kalau ekonomi kurang baik, bisnis asuransi kurang baik, efeknya ke bisnis reasuransi jadi kurang baik,” kata Robby, dalam public expose, di Jakarta, Kamis, 19 Juni 2025.
|Baca juga: Minat Masih Rendah, Influencer Dian Widayanti Ajak Muslim Pilih Investasi Syariah
|Baca juga: Investor Wajib Baca, Ternyata Ini Pentingnya Menerapkan Value Investing saat Berinvestasi!
Untuk mengantisipasi risiko tersebut, ia mengaku, diperlukan penguatan jaringan atau penggunaan networking sebagai perusahaan reasuransi dengan perusahaan asuransi di Indonesia. Sejauh ini, tercatat asuransi umum di Tanah Air ada sekitar 72 perusahaan dan ada 50 perusahaan asuransi jiwa.
“Memang dari 72 plus 50 ini sebanyak 90 persen sudah menjadi klien Marein, menjadi pelanggan atau customer. Tapi tugas kita sebagai BOD adalah meningkatkan ukuran atau jumlah secara persentase atau number yang diberikan perusahaan-perusahaan asuransi kepada reasuransi, khususnya Marein. Ini yang coba kita tingkatkan,” klaimnya.
Tidak hanya itu, lanjut Robby, strategi berikutnya adalah bagaimana Marein bisa menghindari loss ratio yang relatif besar yang berasal dari perusahaan asuransi. Namun, ia tidak menampik, sulit bagi perusahaan reasuransi menghindari risiko-risiko yang relatif kurang baik atau loss ratio cukup tinggi.
|Baca juga: Bolehkah Bayar Zakat Pakai Saham? Ini Penjelasan Baznas
|Baca juga: Investor Diminta Tidak Menyerahkan Sepenuhnya Keputusan Investasi kepada AI
“Memang kami sebagai reasuransi memilih risiko yang lebih baik atau relatif loss ratio kecil. Tapi tentunya kita tidak bisa menghindar untuk risiko-risiko yang memang relatif kurang bagus atau memang loss ratio cukup tinggi. Tapi kita mengedukasi klien kita supaya melakukan treatment untuk menjadi lebih baik. Jadi ini untuk kepentingan bersama,” kata Robby.
“Win-win sehingga tidak ada yang dirugikan dengan loss ratio yang tinggi yang melebihi jumlah premi yang diterima secara total,” ucapnya.
Direktur Marein Trinita Situmeang tidak menampik kinerja perusahaan asuransi di kuartal pertama 2025 secara nasional tidak optimal. “Bagaimana upaya perusahaan dalam rangka mendapatkan premi lebih banyak tentunya kita masih akan berada di pola pertumbuhan organik. Bagaimana pertumbuhan lebih sehat dan berkesinambungan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News