Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan ketiga Juni 2025, menunjukkan angka yang cukup stabil. Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 16 – 20 Juni 2025
Pada akhir hari Kamis, 19 Juni 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.390 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,73 persen.
- DXY menguat ke level 98,91.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,391 persen.
|Baca juga: BI Ungkap Pemantik Rupiah Tetap Kuat di Tengah Ketidakpastian Global
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 20 Juni 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp Rp16.355 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik ke 6,75 persn.
|Baca juga: 7 Investasi Pilihan yang Aman saat Rupiah Tidak Bernyali Menguat
Aliran Modal Asing (Minggu III Juni 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 19 Juni 2025 sebesar 81,59 bps (basis points), naik dibanding dengan 13 Juni 2025 sebesar 76,93 bps.
- Berdasar data transaksi 16-19 Juni 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp2,04 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp1,78 triliun di pasar saham dan Rp3,72 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta beli neto sebesar Rp3,47 triliun di pasar SBN.
- Selama tahun 2025, berdasar data setelmen sampai dengan 19 Juni 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp47,15 triliun di pasar saham dan Rp28,69 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp44,93 triliun di pasar SBN.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI, Bambang Pramono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 23 Juni 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News