Media Asuransi, JAKARTA – Sobat asuransi, untuk memahami istilah manajemen stres, kita perlu mengurai arti dari masing-masing kata. Secara sederhana, manajemen adalah proses mengelola sesuatu. Sedangkan stres, dalam konteks psikologi, merupakan reaksi alami dari tubuh saat seseorang menghadapi tekanan hidup yang meningkat.
Stres menjadi peringatan bagi diri bahwa otak sedang mengalami beban berlebih. Dampaknya bisa terasa dalam berbagai bentuk. Mulai dari kehilangan motivasi hingga meningkatnya risiko terhadap gangguan kesehatan. Meski begitu, hal penting yang perlu kamu ingat adalah bahwa stres bisa dikelola.
|Baca juga: Begini Cara Mengetahui Investasi Saham Sudah Sesuai Syariah atau Belum
|Baca juga: Danantara Bakal Rampingkan 16 Perusahaan Asuransi BUMN, Ini Tujuannya!
Dengan pengelolaan yang tepat, dampaknya dapat dikurangi agar tidak merusak keseimbangan fisik dan mentalmu. Jika digabungkan, manajemen stres dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam memanfaatkan sumber daya untuk mengatasi gangguan mental dan emosional yang muncul sebagai respons atas tekanan hidup yang dihadapi.
Melansir laman resmi Tugu Insurance, Minggu, 29 Juni 2025, Smith menjelaskan manajemen stres merupakan keterampilan untuk mengantisipasi, mencegah, mengelola, serta memulihkan diri dari stres yang muncul akibat ketidakmampuan dalam menghadapi situasi tertentu. Kemampuan ini bersifat personal dan dapat diasah melalui latihan dan kesadaran diri.
Lebih lanjut, Berkeley Well-Being Institute menyebut, manajemen stres sebagai kumpulan teknik dan strategi yang bertujuan mengurangi efek negatif stres terhadap tubuh dan pikiran. Strategi ini mencakup pengelolaan emosi, pemikiran, hingga perilaku sebagai bentuk respon aktif terhadap tekanan yang kamu alami.
Strategi manajemen stres
Sobat asuransi, dewasanya setiap orang membutuhkan kemampuan manajemen stres yang baik. Jika tidak, stres tentu dapat berpengaruh negatif pada kesehatan mental, fisik, hingga emosional. Tingkat stres yang begitu tinggi dapat menjadi malapetaka terhadap keseimbangan kesehatan fisik, mental, dan emosional setiap individu.
|Baca juga: Nama Bank Jakarta Jadi Merek Dagang Baru Bank DKI, Berikut Filosofinya
|Baca juga: Pramono Anung: Bank Jakarta Harus Profesional dan Siap IPO
Stres juga dapat membuatmu tidak mampu berpikir jernih dan bahkan tidak menikmati hidup, penyebabnya bisa datang dari mana saja, mulai dari pekerjaan yang berat, hubungan yang kurang baik dengan orang lain, atau sekadar terjebak di kemacetan lalu lintas.
Oleh karena itu, stres memerlukan teknik mengelola yang baik dengan manajemen stres yang baik pula. Manajemen stres akan berguna saat kamu menghadapi hal-hal yang menyebabkan stres. Tujuannya untuk menjaga keseimbangan hidup dan kamu dapat tetap membangun hubungan yang sehat dengan pasangan, rekan kerja, serta keluarga.
Bahkan, hal ini juga dapat membantumu menikmati hidup meski sedang menghadapi berbagai tekanan dan tantangan. Ada banyak contoh teknik manajemen stres, tetapi belum tentu semua metode sesuai dengan kondisimu untuk mengetahui mana yang paling tepat, kamu perlu melakukannya dan menjalaninya terlebih dahulu.
Berikut ini merupakan beberapa metode manajemen stres yang bisa sobat asuransi lakukan secara mandiri:
Mencari tahu penyebab stres
Sobat asuransi, langkah awal dari manajemen stres yang baik ialah mencari tahu apa yang menjadi penyebab stres itu sendiri. Coba perhatikan apa saja yang membuat kamu stres belakangan ini. Selanjutnya, kamu dapat mengutarakan lewat tulisan jurnal selama kurang-lebih satu hingga dua minggu untuk memastikan kondisi mana yang membuatmu sering merasa tertekan. Catat dan pahami pula bagaimana dirimu merespon situasi tersebut. Dengan begitu, sobat asuransi bisa memilih metode yang lebih tepat untuk mengelola stres di kemudian hari.
|Baca juga: Skema Co-Payment Disebut Dorong Efisiensi tapi Juga Timbulkan Tantangan, Apa itu?
|Baca juga: Investor Diminta Tidak Menyerahkan Sepenuhnya Keputusan Investasi kepada AI
Adaptasi dengan penyebab stres
Jika sobat asuransi merasa tidak bisa menghindari penyebab stres, cobalah untuk mulai beradaptasi dengan menghadapi dan menerimanya. Hal tersebut dapat membantumu dalam mengelolanya. Sebagai contoh, bila kamu stres karena terjebak macet, cobalah lihat hal ini dari sudut pandang positif. Kamu bisa berhenti sejenak, mendengarkan lagu, sambil menikmati waktu sendiri. Jika kamu seseorang yang perfeksionis cobalah mengubah standar yang terlalu tinggi dan turunkan sedikit ekspektasimu.
Luangkan waktu untuk melakukan hal yang disukai
Sobat asuransi, dalam jadwal yang begitu padat, jangan lupa menyempatkan diri untuk beristirahat dan melakukan hobi atau hal-hal yang kamu sukai. Ini merupakan salah satu contoh manajemen stres yang cukup efektif. Ada beberapa jenis kegiatan yang bisa dilakukan untuk terlepas dari stres, antara lain: berolahraga secara rutin, berbicara dengan teman atau orang terdekat, bermain dengan hewan peliharaan, mendengarkan musik yang kamu sukai, berkebun, hingga relaksasi. Meski begitu, jangan sampai hal ini mengganggu waktu istirahatmu. Istirahat tetaplah kebutuhan yang harus Anda penuhi demi kesehatan fisik dan mental yang lebih baik.
Berdasarkan penjelasan lengkap di atas, bisa kita simpulkan bahwa manajemen stres adalah suatu bentuk upaya mengelola hidup, emosi, pikiran serta cara menangani masalah. Manajemen stres ini bisa dilakukan dengan melakukan perubahan dalam diri ketika kamu berada dalam tekanan secara terus-menerus.
|Baca juga: Pramono Resmi Ubah Call Name Baru Bank DKI Jadi Bank Jakarta
|Baca juga: Penerapan Co-Payment Diramal Buat Premi Stabil dalam Jangka Panjang
Manajemen stres menjadi sangat penting karena sangat berguna dan membantu diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Sobat asuransi, menjaga kesehatan fisik memang sangat penting namun menjaga kesehatan mental juga jangan sampai dilupakan.
Oleh karena itu, kamu perlu menerapkan cara-cara atau teknik di atas ketika kamu berada dalam situasi stres. Hal ini semata-mata agar mentalmu jauh lebih baik dan dapat dengan mudah menerapkan Keberanian Melangkah Maju untuk transformasi kehidupan yang jauh lebih sehat bersama mental yang kuat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News