1
1

Begini Prioritas Bappenas Dorong Investasi untuk Pembangunan Infrastruktur

Ilustrasi. | Foto: Pexel

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian PPN/Bappenas menegaskan pendekatan yang lebih terintegrasi dari sisi lintas sektor yakni dengan pengembangan kawasan aglomerasi dan pedesaan. Hal ini menjadi kunci untuk mendorong investasi infrastruktur yang lebih berdampak luas.

Fokus utama Bappenas saat ini adalah pengembangan kawasan aglomerasi. Dirinya melanjutkan saat ini Bappenas sudah memiliki beberapa proyek pipanisasi, transportasi, saluran pembuangan, limbah padat, dan air, yang mencangkup pinjaman luar negeri.

|Baca juga: Bappenas Siapkan Skema Pembiayaan Perumahan Inklusif untuk Masyarakat Menengah Bawah

“Dapat kami kombinasikan untuk meningkatkan beberapa area dan membawa bagian dari program perumahan adalah bagian dari perencanaan utama,” sebut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Abdul Malik Sadat Idris, Senin, 23 Juni 2025.

Menurutnya perlu ditemukannya area yang harus diperbaiki atau dibangun karena ini merupakan strategi lokal yang perlu dilibatkan. Kemudian baru mempromosikan bisnis, industri, konstruksi, pengembangan lokal, serta keuangan yang inklusif bagi masyarakat lokal.

“Jadi apa yang ingin kami atur saat ini, kami bekerja keras. Saya rasa strateginya akan keluar, mudah-mudahan dalam enam bulan ke depan dan siap untuk diuji coba sebagai proyek percontohan untuk kawasan aglomerasi tersebut,” tutur Abdul.

|Baca juga: Investor Diminta Tidak Menyerahkan Sepenuhnya Keputusan Investasi kepada AI

|Baca juga: Rekomendasi Saham Pilihan untuk Cari Cuan saat Geopolitik Kian Memanas

Langkah lainnya ialah fokus Bappenas pada pembangunan pedesaan. Walaupun Bappenas sudah memiliki program yakni food estate dan program lainnya untuk petani, namun program tersebut belum inklusif secara finansial untuk pedesaan.

Abdul mengambil contoh yaitu program kredit mikro yang sebenarnya program ini bisa dibilang belum berhasil untuk petani “Jadi kami ingin fokus pada target spesifik tersebut, yaitu para petani di pedesaan, bagaimana mereka dapat menjadi inklusif secara finansial dan diikutsertakan,” tutur Abdul.

Lebih lanjut, Abdul menginginkan masyarakat pedesaan dapat meningkatkan keuangan sendiri, serta memiliki lapangan pekerjaan baru di sektor konstruksi pedesaan. “Karena pada kenyataannya banyak pekerja konstruksi bahkan di Jakarta, mereka berasal dari daerah pedesaan,” tutup Abdul.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indonesian Paradise Property (INPP) Bayar Dividen Tunai sebesar Rp67,09 Miliar
Next Post Petani Plasma Binaan Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) Raih KUR dari BNI

Member Login

or