Media Asuransi, JAKARTA – Bank Dunia menyoroti target ambisius Pemerintah Indonesia untuk membangun tiga juta rumah yang merupakan strategi ekonomi dan sosial jangka panjang. Karenanya, semua bukan hanya tentang konstruksi, melainkan masa depan Indonesia.
Senior Urban Development Specialist Bank Dunia Luis Triveno menilai langkah pembangunan ini merupakan jalan menuju pertumbuhan ekonomi mencapai delapan persen, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi kemiskinan dengan signifikan.
“Dan pada akhirnya, bagaimana kita membuat Indonesia bisa mewujudkan perumahan bagi semua di masa yang akan datang. Ini menjadi fokus dari edisi Prospek Ekonomi Indonesia di Juni,” ujar Luis, dalam Indonesia Economic Prospect di Jakarta, Senin, 23 Juni 2025.
|Baca juga: Kemenpar: Turis Brasil Jatuh di Rinjani dalam Proses Evakuasi
|Baca juga: MSIG Bidik Nasabah Kalangan Mahasiswa dan Investor China di Thailand
Luis menyebutkan dalam Indonesia Economic Prospect menunjukkan target tiga juta rumah yang dicanangkan Pemerintah Indonesia bisa dicapai. Namun hal itu dengan catatan yakni jika Indonesia berani melakukan reformasi secara spesifik, menyusun kebijakan yang tepat, dan melakukan investasi yang tepat.
Ia melanjutkan paling tidak membutuhkan US$3,8 miliar dan peningkatan 75 persen anggaran perumahan untuk mencapai target tersebut. “Tapi tentu, seperti yang Anda ketahui dana pemerintah sendiri tidak akan cukup. Itulah mengapa kita membutuhkan mobilisasi dana milik swasta,” ungkapnya.
Dirinya menyarankan untuk belajar dari negara yang sudah melakukan transformasi pasar perumahan lebih dulu seperti, Brasil, Meksiko, Kolombia, India, Mesir, hingga Maroko. Adapun negara tersebut tidak menjadi digdaya dibidang pemukiman atau perumahan dengan cara bisnis seperti biasa.
Selain itu, Luis berharap, ada keputusan atau diskusi yang dapat dilakukan meliputi beberapa poin di antaranya bagaimana penganggaran perumahan dialokasikan, pembangunan target tiga juta dengan metode terbaik, utamakan pertumbuhan pada tempat tinggal masyarakat, hingga pertumbuhan.
|Baca juga: Graha Layar Prima (BLTZ) Raih Pinjaman Rp264 Miliar dari Bank KB Bukopin
Lebih lanjut, Luis menegaskan, pembangunan tiga juta rumah bukan hanya sekadar laporan semata Bank Dunia, melainkan soal manusia, keluarga, pekerja dan anak-anak yang memimpikan tempat tinggal yang aman dan layak.
“Ini bukan hanya sekadar memberikan tiga juta rumah per tahun, tidak hanya bicara tentang konstruksi, kita bicara tentang masa depan yang lebih baik dan lebih kuat untuk Indonesia. Masa depan yang bisa dicapai dengan mendahulukan masyarakat,” tutup Luis.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News