Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa kredit yang disalurkan oleh perbankan Indonesia pada Mei 2025 tercatat sebesar Rp7.903,5 triliun atau tumbuh 8,1 persen year on year (yoy). Penyaluran kredit kepada debitur korporasi tumbuh 11,6 persen yoy dan kepada perorangan tumbuh 4,0 persen yoy.
Dikutip dari laman BI, Rabu, 25 Juni 2025, berdasar jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada Mei 2025 tumbuh sebesar 4,5 persen yoy. Perkembangan KMK terutama bersumber dari pertumbuhan sektor industri pengolahan yang naik 7,8 persen yoy dan sektor jasa-jasa yang meningkat 21,3 persen yoy.
|Baca juga: Kredit Perbankan Melambat di Mei 2025, Bos BI Bilang Begini!
Sementara itu, Kredit Investasi (KI) pada Mei 2025 tumbuh sebesar 13,4 persen yoy. Pertumbuhan kredit ini berasal dari sektor pertambangan dan penggalian yang meningkat 49,7 persen yoy, serta sektor pengangkutan dan komunikasi yang naik 24,5 persen yoy.
Di sisi lain, kredit konsumsi (KK) pada Mei 2025 tumbuh sebesar 8,7 persen yoy. Pertumbuhannya didorong oleh perkembangan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 8,0 persen yoy, kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 5,1 persen yoy, dan kredit multiguna meningkat sebesar 9,6 persen yoy.
|Baca juga: BI Desak Perbankan Segera Turunkan Suku Bunga Kredit Demi Dorong Ekonomi RI
BI juga melaporkan bahwa kredit properti tumbuh sebesar 5,9 persen yoy, relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,1 persen yoy. Pertumbuhan terutama berasal dari KPR dan KPA (kredit pemilikan apartemen) yang naik 8,0 persen yoy, kredit real estate meningkat 6,6 persen yoy, dan kredit konstruksi tumbuh sebesar 1,5 persen yoy.
Sementara itu penyaluran kredit UMKM pada Mei 2025 tumbuh sebesar 1,9 persen yoy. Pertumbuhannya didorong oleh kredit UMKM pada skala kecil yang naik sebesar 9,6 persen yoy, di saat kredit pada skala menengah terkontraksi sebesar 1,0 persen yoy.
Sedangkan berdasar jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Mei 2025 dipengaruhi oleh kredit investasi yang naik 5,3 persen yoy dan kredit modal kerja yang meningkat 0,6 persen yoy.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
