Media Asuransi, GLOBAL – Pasar reasuransi global diproyeksikan mencatat pertumbuhan tahunan gabungan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 10,8 persen selama periode 2022 hingga 2031.
Dilansir dari Insurance Asia, Kamis, 26 Juni 2025, laporan Allied Market Research menyebutkan, kawasan Asia Pasifik diperkirakan menjadi wilayah dengan pertumbuhan tertinggi, di mana proyeksi CAGR sebesar 14,2 persen sepanjang periode tersebut, seiring meningkatnya adopsi praktik underwriting yang lebih maju serta inovasi di pasar negara berkembang.
|Baca juga: Pasal 251 KUHD Dinilai Berdampak terhadap Kepastian Hukum Kontrak Asuransi
|Baca juga: BI: Ekonomi dan Keuangan Syariah Dibangun di Atas Landasan Nilai yang Mulia
Nilai pasar reasuransi global diperkirakan mencapai US$1,344 triliun pada 2031. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap produk asuransi dan kesadaran akan risiko yang semakin tinggi usai pandemi covid-19.
Pada 2021, segmen treaty reinsurance memimpin pasar dengan kontribusi lebih dari dua pertiga pangsa global. Segmen ini diprediksi tetap mendominasi hingga 2031, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 11,9 persen, berkat proses underwriting yang lebih efisien.
|Baca juga: Laba Taspen Life Naik 44,10% Jadi Rp130,03 Miliar di 2024
|Baca juga: BNI (BBNI) Gandeng BSP Salurkan KUR untuk 13.400 Petani Plasma di Tiga Provinsi
Berdasarkan jenis aplikasi, reasuransi properti dan kecelakaan mendominasi pasar pada 2021 dengan porsi hampir dua pertiga. Segmen ini tetap kuat karena mencakup biaya perbaikan dan penggantian aset komersial yang rusak.
Sementara reasuransi jiwa dan kesehatan diperkirakan tumbuh lebih cepat, dengan proyeksi CAGR sebesar 12,8 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya penetrasi asuransi selama dan setelah pandemi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News