Media Asuransi, JAKARTA – Emiten alat kesehatan dengan merek OneMed, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) pada tahun 2025 mulai meningkatkan kapasitas produksi untuk ekspor, dengan fokus utama pada pasar Amerika Serikat, seiring meningkatnya permintaan alat kesehatan global dan dinamika geopolitik yang mendorong diversifikasi pasokan.
“Ekspansi pasar global merupakan bagian dari strategi jangka panjang kami dalam merespons dinamika pasar internasional serta meningkatkan daya saing produk kami,” kata Louis Krisnadi Hartanto, Direktur Marketing dan Sales OMED, dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 1 Juli 2025.
|Baca juga: Ekspor Alat Kesehatan Indonesia Tembus US$273 Juta, Apa Dampak untuk Industri?
Dra. Herlien Sri Ariani, Presiden Direktur OMED, mengatakan OMED telah aktif menjalin kemitraan global, termasuk dengan Fresenius-Kabi dari Jerman, serta perusahaan dari Jepang, Prancis, dan India dalam bentuk manufaktur bersama dan co-branding, guna memperkuat posisinya di pasar domestik.
“Kami optimistis terhadap prospek pertumbuhan industri alat kesehatan, didukung oleh meningkatnya kesadaran kesehatan masyarakat dan kebutuhan fasilitas kesehatan yang terus meningkat,” ujarnya.
|Baca juga: OJK Menetapkan Saham PT Cipta Sarana Medika Tbk sebagai Efek Syariah
Eka Suwignyoo, Direktur Keuangan OMED, menambahkan OMED akan terus menjaga transparansi serta hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan guna menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat serta pemegang saham.
Sepanjang 2024, pendapatan perseroan meningkat menjadi Rp 1,88 triliun (naik dari Rp 1,73 triliun pada 2023), dengan laba bersih tumbuh menjadi Rp324 miliar dan margin laba bersih sebesar 17,2%.
Dari laba bersih tersebut, RUPST perseroan memutuskan untuk membagikannya sebagai dividen tunai sebesar Rp96,6 miliar atau Rp3,57 per saham.
Pada kuartal pertama tahun 2025, perseroan kembali mencatatkan pertumbuhan positif dengan pendapatan sebesar Rp436,3 miliar, meningkat 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. EBITDA periode ini mencapai Rp98,4 miliar dengan margin sebesar 22,6%, sementara laba bersih mencapai Rp73,1 miliar dengan margin sebesar 16,8%.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News