1
1

Sri Mulyani Pede APBN 2025 Tetap Sehat dan Kredibel Hadapi Ketidakpastian Global

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. | Foto: Kemenkeu

Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 selama semester pertama berlangsung dalam konteks global yang penuh gejolak. Hal itu mulai dari pelemahan ekonomi global, perang dagang, hingga konflik geopolitik yang meluas.

“APBN di dalam suasana yang sangat tidak pasti ini terus harus siap menjadi instrumen yang mampu melakukan tiga fungsi sesuai dengan Undang-Undang Keuangan Negara sebagai stabilizer atau shock absorber, fungsi alokasi, dan distribusi,” ujar Menkeu, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 3 Juli 2025.

|Baca juga: Legislator: Co-Payment Bisa Berdampak Negatif Jika Tidak Disertai Edukasi Masif

|Baca juga: Skema Co-Payment Diminta Tidak Bikin Masyarakat Jadi Korban Inefisiensi Perusahaan Asuransi

Dalam paruh pertama 2025, penerimaan negara yang dikumpulkan mencapai Rp1.210,19 triliun. Sejumlah tantangan memengaruhi kinerja penerimaan, salah satunya harga komoditas yang cenderung turun akibat gejolak perekonomian global dan geopolitik. Meski demikian, Menkeu menegaskan penerimaan negara khususnya penerimaan pajak menunjukkan tren pemulihan.

“Juni sudah mulai positif growth, bahkan double digit di 10,9 persen. Ini memberi harapan bahwa di semester II kita bisa berharap untuk stabilisasi dari penerimaan pajak karena penerima pajak adalah backbone dari penerimaan negara,” ujarnya.

Pada sisi belanja, pemerintah telah merealisasikan Rp1.407,1 triliun hingga akhir Juni 2025. Realisasi ini termasuk pelaksanaan dua paket stimulus fiskal yang bertujuan menjaga daya beli dan mendorong konsumsi masyarakat.

|Baca juga: Beda Jauh dari Milenial, Ini Alasan Gen Z Sulit Merasa Aman Secara Finansial

|Baca juga: Pengumuman! Pemerintah Bakal Luncurkan Lembaga Baru untuk Kerek Produktivitas Masyarakat

Paket stimulus yang diluncurkan pada triwulan I/2025 senilai Rp33 triliun diwujudkan dalam berbagai program mulai dari diskon tarif listrik hingga perpanjangan masa berlaku PPh Final 0,5 persen bagi UMKM. Sedangkan paket stimulus yang mulai diluncurkan pada triwulan II sebesar Rp24,4 triliun antara lain diskon tiket kereta api, diskon tarif tol, dan bantuan subsidi upah.

Sejumlah program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo juga mulai terealisasi, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan realisasi Rp5 triliun, program ketahanan pangan telah terealisasi sebesar Rp47,3 triliun, sementara anggaran pendidikan mencapai Rp259,3 triliun dan kesehatan sebesar Rp78,6 triliun.

Proyeksi untuk semester kedua pelaksanaan APBN 2025, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 4,7–5,0 persen, dengan inflasi terkendali antara 2,2–2,6 persen. Pemerintah juga menargetkan penerimaan negara mencapai Rp2.865,5 triliun atau 95,4 persen dari target, dengan langkah optimalisasi penerimaan negara yang terus dilakukan.

Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan, APBN akan terus dijaga tetap sehat dan kredibel sehingga dapat menjadi instrumen utama guna menjaga stabilitas ekonomi, melindungi masyarakat, dan menjalankan program-program prioritas nasional di tengah tantangan global yang meningkat.

|Baca juga: Indef Blak-blakan Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Gagal Kalau Pemerintah Tidak Lakukan Ini!

|Baca juga: Tantangan Global Ancam Ekonomi RI, tapi Target 8% Bisa Dikejar, Asal…

“APBN 2025 luar biasa dinamis dalam pelaksanaannya. Tapi kami akan berusaha untuk menstabilkan dan bekerja keras agar APBN tetap terjaga sehat dan kredibel,” pungkas Menkeu.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Saham Ini Diramal Bersinar saat IHSG Uji Level 6.721
Next Post Ketidakpastian Meruncing, Kadin Indonesia Tekankan Pentingnya Mengamankan Pasar Dalam Negeri

Member Login

or