Media Asuransi, GLOBAL – International Association of Insurance Supervisors (IAIS) mengungkapkan sektor asuransi kemungkinan menghadapi ketidakpastian di 2025. Hal ini dilihat dari volatilitas pasar keuangan dan ketegangan perdagangan yang meningkat sehingga menimbulkan hambatan.
Melansir Insurance Asia, Kamis, 3 Juli 2025, tekanan inflasi telah mereda dan pertumbuhan Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) global cenderung stabil di tiga persen pada 2024. Namun, tingkat pertumbuhan diperkirakan melambat menjadi 2,8 persen pada 2025 yang akan pulih menjadi tiga persen pada 2026.
|Baca juga: Indef Blak-blakan Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Gagal Kalau Pemerintah Tidak Lakukan Ini!
|Baca juga: Tantangan Global Ancam Ekonomi RI, tapi Target 8% Bisa Dikejar, Asal…
Pada April 2025, ketegangan perdagangan yang meningkat dapat memicu aksi jual tajam di seluruh pasar ekuitas global, hingga menghapus lebih dari US$10 triliun nilai pasar pada titik terendah. Gejolak ini juga menyebabkan selisih obligasi korporasi yang lebih luas dan penurunan harga aset dan komoditas.
“Meskipun pasar telah pulih kembali, namun volatilitas tersebut telah mengekspos kerentanan yang mendasari dalam ekonomi global,” kata IAIS dalam Laporan Pasar Asuransi Global (GIMAR) terbarunya.
Terlepas dari tekanan-tekanan ini, perusahaan asuransi secara umum tetap tangguh, didukung oleh cadangan modal yang kuat, eksposur aset yang terdiversifikasi, dan manajemen aset-kewajiban yang disiplin.
|Baca juga: Dapat Restu, Merger Adira Finance (ADMF) dan Mandala Finance (MFIN) Dibidik Tuntas Oktober 2025
|Baca juga: IFG Life Beberkan Alasan Kenapa Perlu Proteksi Kehidupan Sejak Dini
Namun, kinerja sektor ini tidak merata. Beberapa perusahaan asuransi melihat posisi solvabilitas mereka tertekan oleh penurunan suku bunga dan pelebaran selisih obligasi, menggarisbawahi risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian ekonomi makro.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News