1
1

Emisi Obligasi dan Sukuk Sampoerna Agro Diganjar Peringkat idA

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) dan anak perusahaannya bergerak dalam bidang produksi produk minyak sawit, produk non-sawit. | Foto: sampoernaagro.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA untuk Obligasi Berkelanjutan II senilai maksimum Rp800 miliar, serta peringkat idA(sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan II senilai maksimum Rp1,2 triliun yang diterbitkan oleh PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO).

“Perusahaan berencana menggunakan dana hasil penerbitan untuk mendanai kebutuhan pembayaran utang jatuh tempo,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 3 Juli 2025.

Pefindo juga menegaskan peringkat idA untuk SGRO dan Obligasi yang masih beredar, serta peringkat idA(sy) untuk Sukuk yang masih beredar. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah stabil.

Peringkat mencerminkan profil perkebunan kelapa sawit yang baik, profil keuangan yang kuat, dan permintaan domestik yang stabil untuk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Peringkat tersebut dibatasi oleh diversifikasi produk yang terbatas serta paparan terhadap fluktuasi harga komoditas global dan cuaca yang tidak menguntungkan.

|Baca juga: Sampoerna Agro Akan Bagikan Dividen Rp600,14 Miliar

Peringkat dapat dinaikkan jika SGRO mampu meningkatkan pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan atau memperluas area perkebunannya dan meningkatkan integrasi bisnis dan diversifikasi produknya dengan mempertahankan profil keuangan yang kuat.

Peringkat dapat diturunkan jika perusahaan menambah utang yang jauh lebih besar daripada yang diproyeksikan atau jika harga CPO turun secara signifikan yang dapat melemahkan profil keuangan perusahaan secara keseluruhan.

SGRO bergerak dalam bisnis perkebunan kelapa sawit, dengan total area perkebunan seluas 128 ribu hektar (ha) per posisi 31 Desember 2024. Area ini terdiri dari 82 ribu ha kebun inti dan 50 ribu ha kebun plasma yang berlokasi di Sumatra dan Kalimantan. Kegiatan bisnis Perusahaan meliputi menanam dan memanen pohon kelapa sawit hingga produksi CPO dan inti sawit.

Fasilitas produksi perusahaan terdiri dari delapan pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 510 ton tandan buah segar (TBS)/jam. Per 31 Desember 2024, pemegang saham SGRO adalah Twinwood Family Holdings SFO Limited (69,68%, dimiliki oleh Putera Sampoerna) dan publik (30,32%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indonesia Re Siapkan Diri sebagai Induk Holding Reasuransi BUMN
Next Post Tenaga Kerja Didominasi Lulusan SD-SMA, Menaker: Ini Jadi Tantangan Kita!

Member Login

or