1
1

Bank Mega Syariah Dorong Peningkatan DPK Lewat Diversifikasi Produk dan Layanan Digital

Ilustrasi. | Foto: Bank Mega Syariah

Media Asuransi, JAKARTA – Rencana dan intensitas menabung masyarakat menunjukkan tren pelemahan. Hal ini tercermin dari hasil Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) yang dirilis oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di mana Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada Mei 2025 tercatat di level 79 turun 4,4 poin dari bulan sebelumnya.

Digital Business & Product Management Division Head Bank Mega Syariah Benadicto Alvonzo Ferary mengatakan penurunan indeks ini menggambarkan kemungkinan preferensi masyarakat dalam mengalokasikan dana cenderung lebih konsumtif terutama di kondisi ekonomi yang semakin menantang.

|Baca juga: Redam Guncangan Ekonomi, Indonesia Perlu Berlakukan Kebijakan Responsif untuk Memperkuat Resiliensi

|Baca juga: BJB Syariah Resmi Catatkan Sukuk Perdana di BEI, Tawarkan Imbal Hasil hingga 9%!

Ia menambahkan situasi sekarang ini menjadi momentum bagi perbankan untuk lebih responsif terhadap perubahan perilaku nasabah. Dirinya menilai berkurangnya minat masyarakat untuk menabung menjadi tantangan bagi perbankan, khususnya dalam memperoleh dana murah.

“Apalagi, di tengah tren suku bunga rendah seperti sekarang ini tentunya berdampak pada turunnya daya tarik instrumen simpanan,” jelas Ben, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 4 Juli 2025.

Menanggapi tren tersebut, Bank Mega Syariah memperkuat basis nasabah ritel dengan menawarkan solusi tabungan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah saat ini. Bank Mega Syariah juga mendorong peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui diversifikasi produk dan layanan digital.

Sebagai upaya mendorong masyarakat agar lebih tertarik dalam merencanakan keuangan, Bank Mega Syariah menawarkan program tabungan Mesya Berkah dengan beragam hadiah dan reward menarik di mana nasabah bebas dalam menentukan jenis hadiah sesuai preferensi.

|Baca juga: Bank Neo Commerce (BBYB) Ajak Anak Muda Jangan Salah Kaprah tentang Self Reward

|Baca juga: LPS Diminta Siapkan SDM untuk Hadapi Mandat dari UU P2SK

Khusus rekening tabungan transaksional, tersedia pula program tabungan dengan manfaat bebas biaya transaksi. Sementara bagi nasabah yang ingin mempersiapkan perencanaan keuangan masa depan, Bank Mega Syariah juga menyediakan program tabungan Mesya Berkah Rencana Sesukanya dengan imbal hasil yang kompetitif hingga setara deposito.

“Kami memahami perencanaan keuangan saat ini bukan hanya tentang menyimpan uang, tetapi juga soal kemudahan akses, transparansi, dan manfaat jangka panjang. Oleh karena itu, kami terus mendorong nasabah untuk tetap memiliki rencana keuangan melalui instrumen tabungan dan investasi yang fleksibel, aman dan terpercaya,” jelas Ben.

Corporate Communication Division Head Bank mega Syariah Hanie Dewita mengungkapkan total tabungan Bank Mega Syariah per Mei 2025 mencapai lebih dari Rp1,52 triliun. Sementara total dana murah (CASA) mencapai Rp 3,64 triliun, tumbuh lebih dari 25 persen secara tahunan (YoY).

Dengan total tersebut, porsi CASA meningkat dari 28,9 persen pada Mei 2024 menjadi 33,1 persen. Peningkatan dana murah juga diiringi dengan peningkatan DPK Bank Mega Syariah. Per Mei 2025, total dana DPK non bank yang dihimpun Bank mega Syariah tercatat sebesar Rp11,31 triliun atau tumbuh 9,38 persen secara tahunan.

|Baca juga: Ketidakpastian Meruncing, Kadin Indonesia Tekankan Pentingnya Mengamankan Pasar Dalam Negeri

|Baca juga: Bos Baru Telkom (TLKM) Diingatkan Pentingnya Kedaulatan Digital, Kenapa?

“Pertumbuhan DPK tidak lepas dari kontribusi nasabah setia kami yang per Mei 2025 totalnya mencapai lebih dari 472 ribu nasabah. Jumlah ini naik delapan persen dari Mei 2024,” pungkas Hanie.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Prediksi IHSG dan 6 Saham yang Berpeluang Melesat di Akhir Pekan
Next Post Bank DBS Indonesia Sebut Bisnis Bancassurance Tetap Cerah hingga 2025

Member Login

or