Media Asuransi, GLOBAL — Asuransi mobil di kawasan Asia-Pasifik tengah kelimpungan menghadapi lonjakan klaim perbaikan kendaraan, terutama mobil listrik dan mobil berteknologi tinggi. Kondisi ini mendorong perusahaan asuransi untuk bersiap menaikkan premi demi menekan kerugian.
Melansir Insurance Asia, Jumat, 4 Juli 2025, di negara-negara seperti Australia, Jepang, dan Korea Selatan, lonjakan klaim dipicu oleh sulitnya mencari suku cadang dan mahalnya perbaikan kendaraan canggih. Sementara di Indonesia, India, dan Vietnam, klaim meningkat akibat tingginya tingkat kecelakaan, kemacetan, serta terbatasnya infrastruktur bengkel.
|Baca juga: Bank Neo Commerce (BBYB) Ajak Anak Muda Jangan Salah Kaprah tentang Self Reward
|Baca juga: LPS Diminta Siapkan SDM untuk Hadapi Mandat dari UU P2SK
Klaim asuransi juga makin membengkak seiring tren mengemudi berisiko tinggi seperti kecepatan berlebih dan pengemudi yang kurang fokus di jalan. Jalanan yang belum diperbarui dan minimnya teknologi keselamatan turut memperparah kondisi.
Meski asuransi mobil menyumbang hampir separuh dari pasar asuransi global, namun banyak perusahaan asuransi masih kesulitan meraih untung. Kenaikan biaya klaim tidak sebanding dengan pertumbuhan premi, apalagi di tengah regulasi yang ketat.
Pemulihan ekonomi yang mendorong lebih banyak aktivitas perjalanan dan penggunaan mobil justru menambah beban risiko bagi perusahaan asuransi. Akibatnya, potensi kerugian makin besar jika premi tidak segera disesuaikan.
Kondisi makin rumit dengan sulitnya pasokan suku cadang dan minimnya tenaga ahli perbaikan. Hal ini membuat waktu dan biaya perbaikan membengkak, terutama untuk mobil listrik yang membutuhkan perawatan khusus dan biaya baterai yang tinggi.
Tak sedikit perusahaan asuransi akhirnya memilih menyatakan mobil listrik sebagai kerugian total karena biaya perbaikannya dinilai tidak sebanding. Padahal, penjualan mobil listrik terus naik dan diprediksi mendorong pertumbuhan pasar asuransi kendaraan.
|Baca juga: Ketidakpastian Meruncing, Kadin Indonesia Tekankan Pentingnya Mengamankan Pasar Dalam Negeri
|Baca juga: Bos Baru Telkom (TLKM) Diingatkan Pentingnya Kedaulatan Digital, Kenapa?
Untuk menyikapi tren ini, banyak perusahaan mulai menyusun produk khusus untuk mobil listrik. Namun, risiko yang dibawa kendaraan jenis ini jauh berbeda dan menuntut pendekatan baru dalam penilaian dan penanganan klaim.
Di sisi lain, perusahaan juga mulai mempertimbangkan penggunaan teknologi canggih untuk mendeteksi klaim palsu. Investasi pada peningkatan keterampilan petugas klaim dan analisis data pun menjadi fokus utama untuk menekan potensi kerugian jangka panjang.
Dengan berbagai tantangan ini, industri asuransi kendaraan tampaknya memasuki babak baru di mana premi akan semakin mahal dan perlindungan akan semakin selektif.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News