1
1

Bank DBS Indonesia Fokus Edukasi Nasabah Hadapi Pemberlakuan Co-Payment

Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom. | Foto: Bank DBS Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Bank DBS Indonesia tetap optimistis memandang bisnis bancassurance di masa mendatang meski Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana memberlakukan co-payment di produk asuransi kesehatan. Salah satu keyakinan itu dengan mendorong bisnis bancassurance melalui kerja sama bersama Manulife Indonesia.

Customer Banking Director Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom menyampaikan pertumbuhan bisnis bancassurance di Bank DBS Indonesia tetap positif, bahkan tumbuh double digit hingga 2025. Kondisi itu, dinilai Melfrida, sebagai minat dan kepercayaan nasabah yang terus meningkat.

|Baca juga: Bank DBS Indonesia Sebut Bisnis Bancassurance Tetap Cerah hingga 2025

“Pertumbuhan (bancassurance di Bank DBS Indonesia) double digit, terlepas daripada ada atau tidak adanya co-payment,” ujar Melfrida, kepada awak media, di Jakarta, Kamis, 3 Juli 2025.

Sejauh ini, Melfrida menyebutkan, Bank DBS Indonesia masih menanti regulasi turunan dan implementasi terkait co-payment di produk asuransi kesehatan. Daripada menanti, ia mengaku, Bank DBS Indonesia berfokus untuk melakukan edukasi kepada nasabah.

“Bank DBS Indonesia melakukan banyak acara seperti melakukan sosialisasi. Edukasi (agar) nasabah lebih paham lebih tinggi,” kata Melfrida.

Terkait rencana penerapan co-payment di masa mendatang, ia menegaskan, Bank DBS Indonesia siap mengikuti semua kebijakan yang diberlakukan oleh regulator jasa keuangan, termasuk beradaptasi guna memacu bisnis lebih baik lagi.

|Baca juga: Bahaya Besar Mengintai Pasar Keuangan RI Jika Konflik Timur Tengah Terus Membara

|Baca juga: Bank Mega Syariah Dorong Peningkatan DPK Lewat Diversifikasi Produk dan Layanan Digital

“Biar bagaimanapun kita jangan sampai anomali dari yang ada. Kalau memang keputusan yang terbaik adalah melakukan (atau) meng-cancel co-payment ya kita akan ikuti. Kalau nantinya akan ada perubahan lagi ya pasti kita sesuaikan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, tambahnya, Bank DBS Indonesia terus menyoroti pentingnya literasi keuangan dan asuransi kepada masyarakat. Apalagi, menurutnya, masyarakat sering memiliki pandangan keliru mengenai asuransi yang hanya berguna untuk kecelakaan atau kematian. Asuransi harusnya menjadi bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang yang disiapkan sejak awal.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank Mandiri Taspen Diganjar Peringkat idAAA dengan Prospek Stabil
Next Post Bank DBS Indonesia Sebut Tidak Alami Pengetatan Likuiditas, Ini Alasannya!

Member Login

or